PinkKorset.com – Ternyata mantan presiden Amerika Serikat, Bill Clinton seorang penikmat cerutu berharga selangit.
Bill Clinton menyenangi cerutu Gurkha, yang kerap disebut Rolls Royce-nya industri cerutu karena merupakan yang termahal di dunia.
“Ia mencintai Gurkha, cerutu paling mahal di dunia,” ujar CEO Gurkha Kaizad Hansotia, pembuat cerutu HMR (His Majesty’s Reserve).
Satu kotak cerutu ini dibanderol US$ 25 ribu, dan harga tersebut akan naik tahun depan menjadi US$ 30 ribu. Sementara harga satu batangnya hampir mencapai US$ 1.000.
“Kami berburu untuk tembakau paling eksotis di seluruh dunia,” katanya, menjelaskan alasan tingginya harga cerutu HRM.
Kunci sukses Gurkha, menurutnya, adalah kualitasnya.”Banyak pihak yang mencoba meniru cerutu kita, namun kami tidak memiliki pesaing,” katanya.
“Kami memberitahu semua orang, silakan merokok cerutu Kuba. Dan kemudian merokok cerutu kami. Sekali mereka telah merokok Kuba dan kemudian merokok Gurkha atau cerutu dari Republik Dominika, mereka akan tahu perbedaan kualitas keduanya.”
Ia mengklaim, cerutu perusahaannya memiliki aroma dan rasa yang sangat unik. Benar-benar berbeda dari apa yang pernah ditemui sepanjang hidup.
“Jadi jika pernah berkesempatan menghisap satu cerutu ini, Anda akan memahami perbedaan citarasa dalam cerutu biasa dengan sebuah HMR. ”
Meskipun Bill Clinton mencintai cerutu Gurkha, Kaizad tidak mengatakan apakah mantan presiden tersebut pernah menghisap salah satunya.
Perusahaan ini memproduksi 20 ribu bungkus cerutu tiap tahun. Konsumen yang berminat memesan cerutu super mahal ini harus melalui daftar tunggu selama tiga tahun.
Klien mereka termasuk pemimpin bisnis, keluarga kerajaan dan pejabat. Selain selebritas papan atas seperti Matthew McConaughey.
Klaim tentang pilihan cerutu Bill Clinton mengikuti serangkaian laporan tentang biaya Bill dan Hillary Clinton yang selangit dengan beberapa permintaan khusus. Hal ini muncul setelah Hillary Clinton, yang sedang mempertimbangkan pemilihan presiden 2016, mengaku keluarganya bangkrut ketika meninggalkan Gedung Putih pada 2001.