Bisnis Pembantu Infal Tahun Ini Tidak Maksimal [nabilacare]

Bisnis Pembantu Infal Tahun Ini Tidak Maksimal

PinkKorset.com, Jakarta – Pembantu infal adalah profesi musiman menjelang Idul Fitri. Namun tidak semua penyalur jasa ini mendapatkan keuntungan maksimal pada hari raya.

Misalkan saja penyalur tenaga infal di Tebet, Jakarta Selatan berinisial NC. Menurut Agin, marketing yayasan penyalur pembantu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan ini, permintaan tenaga pembantu infal tahun ini mengalami penurunan.

“Menurun dari tahun kemarin, hampir 50%. Banyak yang mau jadi pembantu infal tapi permintaan dari majikan justru berkurang,” ujarnya kepada PinkKorset.com.

Menurutnya, permintaan pembantu infal biasanya mulai meningkat dua hingga satu pekan sebelum Idul Fitri. Bila tahun lalu dari 50 tenaga yang tersedia, 30 orang berhasil dikirim, maka tahun ini hanya separuh pembantu yang berhasil disalurkan. Padahal, stok pembantu kali ini cukup banyak, mencapai 100 orang.

NC adalah Lembaga Pelatihan Lerja (LPK) yang menyediakan tenaga pembantu, baby sitter dan perawat infal untuk daerah Jabodetabek. Agin menduga, penurunan ini disebabkan para pembantu reguler yang tidak mudik ke kampung halamannya.

Seperti diketahui, pembantu infal memang menjadi sebuah profesi musiman menjelang hari raya Idul Fitri. Mereka umumnya digunakan sebagai tenaga pengganti sementara, di saat pembantu tetap mudik lebaran.

Pembantu infal ini banyak digunakan oleh para keluarga, terutama yang selama bulan puasa atau lebaran memiliki banyak aktivitas, seperti menerima kunjungan tamu dan sanak saudara.

Kadang, mereka juga juga ikut bepergian, untuk membantu kesibukan di saat mudik atau libur lebaran.

Faktor utama yang membuat para pembantu infal bersedia bekerja di hari lebaran adalah tingginya upah yang ditawarkan para pengguna jasa mulai dari Rp 100 ribu perhari hingga Rp 160 ribu perhari.

“Daripada di rumah diam saja, lebih baik bekerja mencari tambahan penghasilan,” tutur Wihana, seorang pembantu infal asal Subang, Jawa Barat saat ditemui di kesempatan yang sama.

Di sisi lain, ada juga penyalur pembantu yang kebanjiran pesanan. Seperti PT. Hadi Jaya, yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, mengatakan telah menyalurkan hampir 500 tenaga PRT infal yang digaji harian.

Meski bayarannya mencapai tiga kali lipat dibanding tenaga kerja reguler, yakni antara Rp120-150ribu per hari untuk pembantu infal dan Rp160-180 ribu untuk pengasuh infal, permintaan pembantu infal di tempat ini tetap tinggi karena memang sangat dibutuhkan.

Permintaan mulai meningkat sejak Senin (21/7/2014), karena diperkirakan para pekerja rumah tangga sudah ijin libur dari majikannya.

“Tahun ini diperkirakan mencapai 600 PRT Infal yang kami salurkan. Memang selalu meningkat tiap tahunnya. Namun tahun ini peningkatan cukup besar,” kata Wuryani Hadi, Direktur Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) PT Hadi Jaya.

Menurut Wuryani, pesanan PRT Infal sudah diterimanya sejak dua pekan lalu. Karenanya pesanan PRT infal ke pihaknya akan hanya berlaku sampai Sabtu (25/7/2014) mendatang.

“Setelah itu kami tidak terima pesanan lagi. Karena takut tidak bisa memenuhinya, karena pemesan sangat banyak,” katanya.

Menurut Wuryani diperkirakan sampai Sabtu, pihaknya masih menerima pesanan sampai 200 PRT Infal lagi. “Sekarang sudah 400 PRT infal yang sudah pasti dipesan. Lalu sampai Sabtu, diperkirakan sekitar 200 lagi. Jadi tahun ini sekitar 600 PRT infal yang kami salurkan,” katanya.