Cara Mengajar Anak Ambil Keputusan Foto: my.theasianparent

Cara Mengajar Anak Ambil Keputusan

PinkKorset.com, Jakarta – Bila dihadapkan pada pilihan, terkadang anak lama, bahkan sulit mengambil keputusan.

Orangtua yang kurang sabar, biasanya mengambil langkah instan, memilihkan untuk sang anak. Berpikir, itulah yang diinginkan dan dibutuhkan. Singkatnya, yang terbaik untuk saat ini.

Padahal, aksi memilihkan ala orangtua ini lambat laun akan mengurangi kemampuan anak untuk memilih. Terutama mengingat bahwa keinginan dan kebutuhan anak tidaklah sama dengan orang dewasa.

Di lain pihak, keputusan yang diambil anak belum tentu tepat. Pilihan yang dibuat anak terkadang tidak bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Namun, dengan alasan menghemat waktu, orangtua mengalah dan menuruti kemauan anak.

Kondisi ideal adalah seseorang dapat mengambil keputusan dengan cepat dan benar. Lalu, bagaimana mengajarkan anak untuk dapat membuat keputusan?

 

Belajar Dengan Meniru

Anak-anak kebanyakan belajar dengan metode meniru dari apa yang didengar atau dilihat. Oleh karena itu, sebagai orangtua, sebaiknya Anda memberikan contoh cara mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Anda bisa sertakan alasan sederhana mengapa Anda mengambil keputusan itu.

Kebiasan memberi alasan untuk setiap tindakan juga akan membuat mereka selalu berpikir sebelum membuat keputusan.

Misalkan pilihan antara pergi ke taman hiburan atau nonton kartun di bioskop. Anda memilih untuk nonton di bioskop dengan menyertakan alasan, yakni jalan-jalan di taman hiburan saat musim hujan, tidaklah menyenangkan. Selain itu, nonton di bioskop juga bisa lebih hemat.

Anda juga sebaiknya menunjukkan pentingnya mengambil keputusan cepat, demikian pula dampak bila mengambil keputusan terlalu lama. Misalkan, bila anak tidak segera mengambil keputusan untuk membeli es krim yang lewat depan rumah, maka tukang es segera menjauh.

 

Beri Dorongan Positif

Agar anak bisa mengambil keputusan, dibutuhkan dorongan yang positif. Kepercayaan dari orangtua akan membantu anak untuk cepat mengambil keputusan tanpa ragu-ragu. Selain itu, anak juga cenderung mengembangkan kemampuannya dengan lebih sempurna.

Anda tidak perlu melarang ini dan itu, cukup dengan menjelaskan pilihan baik itu seperti apa, dan yang buruk itu seperti apa.Tidak perlu juga Anda memberikan mereka hadiah, cukup dengan pujian yang tulus. Ini menghindarkan Anda memanjakan anak dan membuat anak menjadi lebih mandiri, melakukan sesuatu tanpa pamrih.

 

Belajar dari kesalahan

Anak tidak serta-merta bisa membuat keputusan dengan cepat. Mereka juga kadang membuat kesalahan dalam mengambil keputusan. Orangtua sebaiknya tidak memarahi mereka begitu saja, karena di balik kesalahan ini akan ada pelajaran yang bisa diambil.

Agar anak tidak takut mengambil keputusan lagi sebaiknya Anda menunjukan pada mereka apa kesalahan yang telah mereka perbuat, apa penyebabnya dan bagaimana dampaknya serta menunjukkan apa yang seharusnya mereka perbuat.

Dengan cara ini, anak akan mampu untuk memperoleh kembali kepercayaan diri mereka dan berani dengan cepat mengambil keputusan lagi.

 

Belajar bertanggung jawab

Anda perlu menekankan pada anak, bahwa setiap pilihan dan keputusan, pasti ada imbasnya. Ajarkan mereka berani mempertanggungjawabkan apa yang mereka pilih. Dari tanggung jawab terhadap hal kecil, mereka akan terbiasa pada tanggung jawab pada hal yang lebih besar.

Misalkan, jatah beli mainan untuk anak adalah sebulan sekali. Bila kali ini ia meminta mainan dengan harga dua kali lebih mahal, jelaskan bahwa ia baru boleh membeli mainan dua bulan ke depan.

Melatih rasa tanggung jawab anak juga bisa dilakukan dengan memberi pekerjaan rumah yang ringan, seperti merawat hewan peliharaan, merawat tanaman, membersihkan kamar sendiri, dan belajar sesuai dengan waktu belajar.