Cari Alasan Tinggalkan Facebook? Foto: 1a20

Cari Alasan Tinggalkan Facebook?

PinkKorset.com – Bosan atau mulai merasa jejaring sosial seperti Facebook tak ada manfaat, namun masih berat meninggalkannya?

Berapa banyak Anda mendengar seseorang berkata Facebook adalah situs yang annoying? Mungkin sering. Beberapa orang tampaknya sudah mulai berpikir untuk meninggalkan jejaring sosial terbesar ini.

Sepanjang 2013, banyak yang mengungkapkannya. Terutama kalangan muda. Entah beralih ke media lain atau tidak, yang jelas frekuensi fesbukan sudah mulai berkurang.

Foto: broelman.com.au

Foto: broelman.com.au

Anda ingin keluar dari Facebook tapi belum begitu yakin? Mungkin beberapa hal ini bisa membantu.

Bosan Jika Hanya ‘Membaca’ Kegiatan

Pikirkan ini. Anda membaca status seseorang sedang nongkrong bersama pesohor atau yang langsung posting fotonya. Mana yang lebih mengena? Inilah sebab situs jejaring sosial seperti Instagram dan Pinterest makin banyak penggunanya. Orang ingin hal yang lebih spesifik. Jika hanya ingin berkicau, Twitter tempatnya.

Tak Ada Privasi

Jangan mengira privacy setting akan menolong, walaupun terbukti kian banyak orang mulai memanfaatkan fitur yang satu ini. Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini telah menghilangkan opsi untuk membuat nama Anda tersembunyi ketika ada yang search. Pengguna juga ‘dipaksa’ mengatur sendiri sifat privasi setiap item yang diunggah, satu demi satu. Simpelnya, jangan gunakan nama asli. Lebih simpel lagi, tutup akun Anda.

Orangtua Juga Punya Akun

Sudah menjadi tren bagi ayah dan ibu hingga kakek nenek untuk ikut serta membuat akun Facebook. Postingan status kini harus lebih hati-hati atau dikurangi frekuensinya. Di kehidupan nyata saja, Anda sudah cukup ‘diawasi’. Di jejaring sosial, tak lucu jika perdebatan dengan orangtua disaksikan dan bahkan ditertawakan teman-teman.

Facebook Maha Tahu, Nyaris Seperti Tuhan

Kadang Anda menulis status, lalu ingat bahwa oops moment tersebut sebaiknya tidak di-share. Jangan kira Anda aman. Facebook tahu kapan Anda menulisnya, apa yang Anda tulis, dan kapan Anda berniat publish. Situs ini sudah mengumumkan, mereka memang sedang mengumpulkan data demikian. Tujuannya, mengetahui mengapa pengguna menyensor dirinya sendiri.

Pengguna Facebook tak Bahagia

Studi teranyar Department of Behavioral Science di Utah Valley University menyatakan, pengguna Facebook bukanlah orang-orang berbahagia. Situs ini membuat sebagian orang memandang hidupnya dengan negatif.

’Friend Suggestion’ Orang tak Dikenal

Alogaritma saran pertemanan di Facebook sepertinya butuh perbaikan. Mereka menyarankan temannya teman atau seseorang yang kita tak kenal. Jika Facebook ingin pengguna berhubungan dengan orang-orang yang mereka pedulikan, sebaiknya kita tak dibuat berusaha care dengan orang-orang asing.

Kisah Cinta Jadi Dramatis

Sebelum ada Facebook, seseorang yang putus berupaya move on. Namun kini, yang baru putus masih saja stalking lini masa mantannya. Stop! Tindakan bisa menyebabkan kecenderungan dan tingkah laku obsesif. Putus cinta di era Facebook kini lebih sulit karena semua orang tahu dan yang kepo pasti ikut berkomentar.