Duh! Kaum Muda Rawan Korupsi [yacv]

Duh! Kaum Muda Rawan Korupsi

PinkKorset.com – Mental dan moral kaum muda memang perlu dibenahi. Di negara berkembang, kelompok usia ini cenderung melegalkan kecurangan demi keuntungan pribadi.

Transparansi Internasional menunjukkan bahwa kaum muda di banyak negara berkembang menghadapi krisis integritas. Mereka mengaku terbiasa mengalami korupsi di lembaga publik dan swasta.

Situasi yang sering memicu pelanggaran standar integritas biasanya terkait upaya mendapatkan sekolah dan pekerjaan.terkait merajalelanya korupsi di negara mereka.

Sekitar 72% yang disurvei mengaku mau terlibat dalam korupsi untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Sekitar sepertiga kaum muda Indonesia, Korea Selatan dan Sri Lanka mengatakan akan berbuat curang atau menyuap agar lulus ujian, sementara hanya 18% pemuda Fiji yang mau melakukannya.

Menyangkut masalah mendapatkan dokumen, jumlah pemuda yang berupaya menyuap atau mencoba nepotisme untuk mempercepat proses, bervariasi antara 12% di Korea Selatan hingga 32% di Sri Lanka.

Survei dilakukan terhadap kaum muda dengan rentang usia 15-30 tahun di beberapa negara Asia seperti Fiji, Indonesia, Korea Selatan dan Sri Lanka.

Transparansi Internasional sendiri mendefinisikan korupsi sebagai penyuapan, nepotisme, konflik kepentingan atau bentuk-bentuk penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

Menurut lembaga ini, Asia Selatan adalah kawasan terkorup di dunia, dan itulah penyebab tingginya tingkat kemiskinan di kawasan tersebut meskipun mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Srirak Plipat, direktur Transparansi Internasional Asia Pasifik mengatakan, mayoritas kaum muda yang disurvei mengetahui bahwa korupsi adalah salah, mereka mempunyai standard integritas yang tinggi dan ingin berperan dalam kehidupan masyarakatnya

“Namun, sebagian besar meyakini bahwa agar berhasil dalam hidup, mereka harus mengkompromikan nilai-nilai mereka dan menyesuaikan dengan status quo,” ujarnya, Rabu (28/5/2014).

Ia pun menyarankan pemerintah membangun dan mendanai rencana aksi nasional yang dirancang untuk merespon krisis ini, sekaligus berinvestasi untuk membuka jalan bagi kaum muda untuk melaporkan korupsi.

“Otoritas pendidikan seharusnya membentuk kurikulum anti korupsi dan memastikan bahwa ada pelatihan etika di setiap tingkatan pendidikan,’ujarnya.