PinkKorset.com, Dubai – Kepercayaan penduduk dunia terhadap ekonomi syariah dinilai semakin meningkat.
Islamic Finance Development Indicator (IFDI) mengatakan, pertumbuhan industri keuangan syariah tidak hanya diukur dari peningkatan aset. Namun juga kesadaran masyarakat untuk berperan penting terhadap keberlanjutan ekonomi syariah di negaranya.
Misalkan saja kuantitas konferensi dan seminar yang digelar, serta pemberitaan tentang ekonomi syariah itu sendiri.
IFDI mencatat jumlah konferensi keuangan syariah sepanjang 2013 melonjak 41% menjadi 107 acara, dibandingkan 76 acara pada 2012. Sebanyak 36 negara menjadi tuan rumah acara, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 25 negara.
Tiga negara utama yang berulang kali menggelar konferensi, yaitu Malaysia, Inggris dan Uni Emirat Arab memperlihatkan sebuah fenomena. Dimana negara-negara itu ingin menjadi hub utama industri keuangan syariah global.
Dari 107 konferensi, 22% diadakan di Malaysia. Sementara UEA menggelar 11 konferensi diikuti Inggris 8 acara dan Bahrain 6 acara. Sementara itu, negara-negara non tradisional seperti Australia, Hongkong, Filipina dan Sri Lanka juga mulai menggelar konferensi.
Sementara seminar yang digelar juga meningkat 17% menjadi 124 acara sepanjang 2013, dari 106 acara pada 2012. Meningkatnya konferensi yang digelar menunjukkan adanya pertumbuhan permintaan untuk mengetahui dan terlibat langsung dalam ekonomi syariah.
Malaysia juga tercatat paling banyak menggelar seminar dengan 28 acara, disusul Inggris 19 acara dan Oman 10 acara.
Inggris terlihat sebagai negara dengan penduduk muslim minoritas yang getol menggelar konferensi dan seminar. Demikian juga Singapura yang masuk 10 besar negara yang rajin menggelar acara serupa.
Dua negara yang baru saja mengembangkan ekonomi syariah, yaitu Maroko dan Tajikistan juga serius menggelar konferensi dan seminar.
Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi syariah telah menjadi alternatif ekonomi bagi masyarakat dunia.