Fujifilm Pastikan Rilis Obat Ebola Akhir 2014 [rappler]

Fujifilm Pastikan Rilis Obat Ebola Akhir 2014

Pinkkorset.com – Fujifilm Holdings Corp. mengatakan siap merilis obat flu Avigan sebagai penangkal virus Ebola, sambil menunggu keputusan resmi oleh sejumlah organisasi internasional akhir tahun ini.

Fujifilm telah mengembangkan divisi farmasi selama beberapa tahun terakhir melalui sejumlah aksi merger dan akuisisi setelah bisnis di bidang fotografi menurun drastis.

Pada 2008 lalu, Fujifilm mengakuisisi Toyama Chemical Co. yang memproduksi obat Avigan dan telah melalui serangkaian tes sebagai obat Ebola.

Avigan baru saja lolos tes di Jepang awal tahun ini sebagai obat yang paling mujarab sebagai anti flu dan telah digunakan oleh sejumlah pasien di sejumlah negara seperti Prancis, Jerman, Spanyol, dan Norwegia.

Fujifilm mengungkapkan bahwa stok obat Avigan sampai saat ini bisa memenuhi kebutuhan 20.000 orang pasien dan cukup untuk membuat bahan obat untuk 300.000 orang.

“Sampai saat ini, pasien Ebola yang mengkonsumsi produk kami telah sembuh,” ujar Chairman dan Chief Executive Fujifilm Shigetaka Komori, kepada sejumlah media di Tokyo, awal pekan ini.

Prancis dan Guinea berencana untuk melakukan uji coba klinis terhadap tablet Avigan 200 mg di Guinea untuk menyembuhkan pasien Ebola bulan ini.

Takatoshi Ishikawa, direktur dari Fujifilm untuk bisnis farmasi, mengatakan hasil tes obat ini dapat diketahui secepatnya pada akhir tahun ini dan membutuhkan waktu satu bulan untuk mengetahui status uji klinis.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang saat ini berada di Beijing, Tiongkok, menghadiri konferensi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memerangi virus Ebola.

“Ebola adalah ancaman serius bagi stabilitas keamanan dunia internasional. Jepang akan menambahkan anggaran hingga US$100 juta setelah sebelumnya kami menyiapkan US$40 juta untuk mengembangkan obat Ebola,” ujar Abe di Beijing.

“Seperti diketahui, obat buatan Jepang sangat efektif dan kami ingin berkontribusi besar di bagian depan dalam berperang melawan Ebola,” ujar Abe.

Fujifilm memiliki anggaran hingga US$400-500 juta untuk tiga tahun ke depan dalam rangka memperkuat divisi farmasi. Anggaran tersebut meliputi perlengkapan medis, uji coba laboratorium, dan kosmetik.