Harga Elpiji Tinggi Juga Bawa Berkah Foto: smpn2kademangan

Harga Elpiji Tinggi Juga Bawa Berkah

PinkKorset.com, Jakarta – Harga gas Elpiji 12 kg yang sempat melambung pekan lalu mencapai Rp130 ribu per tabung dari sebelumnya Rp80 ribu per tabung,  ternyata membawa berkah bagi penjual makanan jadi.

Fitri, pemilik warung makan di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur mengatakan, harga gas elpiji yang sempat naik hampir 50%, tak mempengaruhi jumlah masakan yang laku.   “Enggak pengaruh kok ke jualan,” katanya saat ditemui PinkKorset, Rabu (8/1/2014) lalu.

Ia mengaku tetap menyajikan porsi dalam jumlah yang sama ke pelanggannya. Bahkan, dagangan Fitri lebih cepat habis dibandingkan sebelumnya. Fitri memperkirakan, laris manisnya masakan yang ia jual karena banyak ibu rumah tangga yang tidak memasak.

“Mungkin gara-gara harga gas naik kali ya, ibu-ibu rumah tangga lebih banyak yang beli masakan jadi,” katanya.

Hal tersebut diamini Rika, seorang ibu rumah tangga yang ditemui di tempat yang sama. Untuk mengurangi pemakaian gas, ia membeli masakan jadi. “Kemarin saudara saya beli gas harganya sampai Rp 150 ribu,” keluhnya.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) sempat menaikkan harga Elpiji 12 kg menjadi Rp122.400 per tabung pada 1 Januari 2014, dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp3.959 per kg. Namun pada Selasa  (7/1/2013) pukul 00.00 WIB, kenaikan harga direvisi menjadi hanya Rp 1.000/kg menjadi Rp82.200 per tabung.

Untuk kebutuhan warungnya, Firtri harus menyediakan dua tabung gas 12 kg per hari. Ia mengaku sempat beberapa kali membeli gas Elpiji 12 kg saat harga tinggi mencapai Rp150 ribu. Fitri tak menyesalinya. Selain dagangan kian laris, harganya juga sudah direvisi.

“(Kenaikan harga gas itu) berat, sudah pasti. Tapi ini risiko pedagang dan memang butuh banget gas setiap hari. Jadi ya tidak apa-apa terlanjur beli gas dengan harga tinggi kemarin,” paparnya.