Inilah 50 Pebisnis Perempuan Paling Berpengaruh Foto: fortune

Inilah 50 Pebisnis Perempuan Paling Berpengaruh

PinkKorset.com, New York – Majalah ekonomi terkemuka Fortune kembali merilis daftar 50 pebisnis perempuan yang paling berpengaruh di dunia.

Para perempuan ini dianggap memiliki kiprah yang cukup besar dan mampu menjadi inspirasi bagi kaumnya di dalam negeri maupun dunia.

Peringkat ini ditentukan berdasarkan beberapa fakor. Seperti ukuran dan pentingnya bisnis yang dikelola, kondisi dan arah perusahaan, serta arah karier para pemimpin perempuan ini. Fortune juga memperhitungkan pendekatan internasional dari kebijakan yang diambil para eksekutif dan posisinya dalam peta bisnis dunia.

Dari 50 perempuan yang terpilih, terbanyak masih berasal dari AS, dengan 29 perempuan. Disusul Inggris dengan 7 perempuan, lalu China dan Singapura dengan masing-masing 2 orang. Sedangkan 10 perempuan lain berasal dari negara seperti Indonesia, Australia, India, Korea, Turki, Saudi Arabia, Brasil, Jerman, Belanda, Swedia.

Di antara deretan pebisnis perempuan terkuat dunia, Karen Gustiawan, Direktur PT Pertamina (Persero) mewakili Indonesia, dengan peringkat 33 perempuan paling berpengaruh dunia.

Berikut 10 besar jajaran perempuan paling berpengaruh versi Fortune.

1. Mary Barra (AS) – CEO General Motors (GM)

Mary Barra

Mary Barra

Mary adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai CEO produsen mobil global, General Motors (GM). Ia memimpin 212 ribu tenaga kerja yang tersebar di fasilitas produksi di enam benua. Perempuan berusia 52 tahun yang menguasai teknisi listrik dan mesin ini menghabiskan hidupnya berkarier di GM.

Sat ini, GM menghadapi sejumlah tantangan besar di AS, dengan anjloknya pangsa pasar GM. Keuntungan perusahaan berada di bawah Ford, sementara di Eropa, mereka Opel-nya menanggung kerugian miliaran dolar. Namun secara keseluruhan, laba perusahaan kembali pulih. Mary-lah berhasil mendesak dewan untuk menyuntikkan dana investasi ini.

2. Ginny Rometty (AS) – CEO, Pimpinan IBM

Ginny Rometty

Ginny Rometty

Meskipun pendapatan perusahaan berkurang dan membuat bonus Ginny melayang, IBM masih tetap tangguh di kancah bisnis persaingan global. Hal ini didukung jumlah konsumen dan karyawannya yang tersebar di 170 negara.

Perempuan berusia 56 tahun ini melihat peluang besar di Afrika, yang akan dikunjunginya tahun ini. Dengan kapitalisasi pasar hampir US$ 200 miliar, IBM merupakan perusahaan yang paling bernilai di bawah kepemimpinan seorang perempuan.

3. Indra Nooyi (AS) – CEO, Pimpinan PepsiCo

Indra Nooyi

Indra Nooyi

Indra Nooyi telah menggandakan penjualan lebih dari dua kali lipat di luar AS dalam tujuh tahun kepemimpinannya di PepsiCo. Pasar luar negeri kini menyumbang lebih dari setengah pendapatan perusahaan yang mencapai US$ 65,5 miliar.

Perempuan kelahiran India 58 tahun yang lalu ini memastikan jaringan produknya telah menyentuh basis konsumen. Sejak 2012, pusat-pusat inovasi PepsiCo terlihat muncul di Shanghai, Hamburg, dan Monterrey, Meksiko.

4. Maria das Gracas Silva Foster (Brasil)  CEO Petrobas

Maria das Gracas Silva Foster

Maria das Gracas Silva Foster

Pertrobas merupakan perusahaan dengan pendapatan tahunan US$ 144 miliar, terbesar di bawah kepemimpinan perempuan versi Fortune Global 500. Foster menghadapi banyak tantangan selama kepemimpinannya. Perempuan berusia 60 tahun ini menghadapi banyak tantangan. Ia menjual aset-aset untuk meningkatkan neraca perdagangan perusahaan energinya itu. Dia bahkan berencana menghabiskan US$ 237 miliar untuk produksi dan sejumlah proyek eksplorasi.

5. Ellen Kullman (AS) – CEO, Pimpinan DuPont

Ellen Kullman

Ellen Kullman

Penemuan kembali Ellen untuk DuPont mendapat perhatian internasional. Akuisisi perusahaan enzim makanan Danish, Danisco pada 2011 yang dilakukan perempuan berusia 58 tahun ini, merupakan kunci yang membuat perusahaan lebih terlibat di bidang agrikultur dan nutrisi. Sepertiga penjualan perusahaan, US$ 15,5 miliar selama enam bulan terakhir, berasal dari negara-negara berkembang.

6. Irene Rosenfeld (AS) – CEO, Pimpinan Mondelez International

Irene Rosenfeld

Irene Rosenfeld

Setelah Irene membagi Kraft menjadi dua divisi, ia mengambil alih sebagian besar entitas internasional dan memberinya nama yang eksotis, Mondelez.

Produsen snack ini memperoleh 83% pendapatannya dari luar AS dan perempuan berusia 70 tahun ini ikut berinvestasi. Tahun lalu, perusahaan tersebut mengumumkan akan membelanjakan US$ 190 juta untuk membangun pabrik pengolahan coklat terbesar di India.

7. Marillyn Hewson (AS) – CEO, Pimpinan Lockheed Martin

Marillyn Hewson

Marillyn Hewson

Marillyn yang kini berusia 60 tahun, membuat dorongan besar pada penjualan internasional, dengan peningkatan 17% pada pendapatan (yang sebagian besar terjual pada pemerintah AS). Kontraktor pertahanan militer tersebut memiliki 10 pembeli asing untuk pesawat perang F-35 yang diproduksinya. Bahkan saat Lockheed Martin tidak menjualnya pada klien asing, produk-produk militernya sudah memiliki citra sendiri di mata dunia.

8. Meg Whitman (AS) – CEO, Pimpinan Hewlett-Packard

Meg Whitman

Meg Whitman

Sebagian perjuangan  terbesar Meg adalah di tingkat global, dengan rival Lenovo, perusahaan berbasis di China, yang kini sedang memperbanyak jumlah servernya. Lenovo telah mengalahkan HP sebagai produsen PC utama di dunia. Saat ini dunia tengah menunggu apakah perempuan berusia 57 tahun ini mampu mengatasi persaingannya.

9. Patricia Woertz (AS) – CEO, Pimpinan Archer Daniels Midland

Patricia Woertz

Patricia Woertz

Pemerintah Australia menghalangi rencana ekspansi global Patricia saat memblokir penawaran investasi ADM senilai US$ 3 miliar untuk membeli perusahaan gandum terbesar di sana. Meskipun mundur dari rencana tersebut, perempuan berusian 60 tahun ini memiliki kredibilitas internasional yang unggul. Perusahaan berpendapatan US$ 89 miliar itu tidak hanya memproduksi makanan di berbagai negara tapi juga berkembang dari divisi logistiknya.

10. Gail Kelly (Australia) CEO, Direktur Pelaksana Westpac

Gail Kelly

Gail Kelly

Gail Kelly sebenarnya memiliki latar belakang yang mendunia. Dia lahir di Afrika Selatan dari orang tua berkebangsaan Inggris, perempuan berusia 57 tahun ini mengajar bahasa Latin di Zimbabwe sebelum akhirnya menjadi bankir dan pindah ke Australia. Perusahaan yang dipimpinnya bernilai US$ 43,6 miliar merupakan bank terbesar kedua di Australia dari nilai pasar. Selain itu, dari 70% laba yang diperoleh selama enam tahun Gail memimpin, Westpac menyandang predikat terbaik di Australia.

Berikut daftar lengkapnya: