PinkKorset.com – Tiga abad lamanya kita dijajah Belanda. Bagaimana kondisi di ibukota saat itu?
Dilansir dari portal resmi Provinsi DKI Jakarta, Belanda mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia. Kondisi alamnya saat itu berawa-rawa, mirip Belanda. Maka diatasi dengan cara yang sama.
Belanda membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir. Kegiatan pemerintah kota dipusatkan di sekitar lapangan, kurang lebih 500 meter dari bandar.
Balai kota pun dibangun dengan anggun dan menjadi pusat kedudukan Belanda di Batavia. Lama-lama, kota ini berkembang ke selatan. Pertumbuhan pesat membuat lingkungan rusak sehingga pemerintah pusat Belanda terpaksa pindah lagi.
Kali ini ke kawasan yang lebih tinggi, dinamakan Weltevreden. Pemerintahan Belanda adem ayem hingga awal abad ke-20, para mahasiswa di Batavia mencanangkan semangat nasionalisme.
Baca Selanjutnya: Sumpah Pemuda dan Kembalinya Jakarta
