Kehamilan Anak Pertama atau Bukan? [tbiliso]

Kehamilan Anak Pertama atau Bukan?

PinkKorset.com, Jakarta – Tanpa disadari, kehamilan anak pertama biasanya mendapat perhatian yang luar biasa. Tidak demikian dengan kehamilan selanjutnya.  

Apakah Anda sedang menanti kelahiran buah hati pertama, yang kedua, atau bahkan ketiga?

Tidak perlu menjawabnya. Bila Anda lebih santai menghadapi kehamilan, berarti ini  bukan bayi pertama Anda. Karena dengan bayi pertama, segala sesuatu harus sempurna.

Berikut tujuh tanda yang menunjukkan apakah ini kehamilan pertama Anda atau bukan.

 

Persiapan Di Saat-saat Terakhir

Pada kehamilan pertama, Anda mungkin membeli semua keperluan si kecil, mengatur dan mempersiapkannya, jauh sebelum bayi Anda lahir. Namun, bila ini kehamilan yang kesekian,  Anda akan lebih santai, menunggu sampai mendekati hari besar, baru menyiapkan kamar bayi.

“Saya sangat santai dengan kehamilan ketiga, hingga menjelang dua pekan sebelum bayi saya lahir, saya baru ingat belum memiliki car seat!” kata Megan, ibu dari empat anak. Asal tahu, peraturan berlalu lintas di AS cukup ketat menerapkan penggunaan car seat untuk bayi dan anak-anak.

Merayakan Kelahiran

Meski tidak semua ibu merasa seperti ini, tetapi ada beberapa ibu baru yang tidak ingin ada orang lain di kamarnya, ketika bayinya diantar suster. Mereka ingin menikmati periode intim hanya dengan buah hatinya.

Namun, ini akan berubah pada kelahiran selanjutnya. Terutama karena si ibu telah memiliki pengalaman, dan tahu kehangatan bersama-sama dengan teman dan anggota keluarga lain yang ingin merayakan lahirnya si kecil.

Tidak Khawatir Menggendong Bayi

Ibu yang telah memiliki anak, tentu akan menangani bayi mereka yang baru lahir dengan luwes. Mereka  tidak canggung menggendong bayi, seperti yang dialami ibu baru, terutama yang belum pernah menggendong bayi-bayi sebelumnya.

Rebecca, ibu dari tiga anak mengatakan, menggendong bayi pertamanya rasanya seperti naik sepeda. “Harus sangat berhati-hati,” katanya. Meskipun Anda memahami bahwa kepala bayi masih sangat lunak, Anda tidak lagi merasa perlu menangani bayi Anda seperti telur yang mudah pecah.

Kotor Itu Lumrah

Sanitasi, steril, bersih. Mantra ini mungkin mempengaruhi pikiran ibu baru, yang cenderung protektif untuk segala sesuatu yang disentuh atau menyentuh bayinya.

Tapi, ketika anak kedua lahir, perhatian atas hal-hal ini berkurang. Bukan berarti tidak penting. Namun, beberapa ahli dan ibu merasa bahwa paparan kotoran dan kuman pada awal kehidupan seorang anak, sebenarnya bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh mereka dalam berkembang.

“Dengan anak pertama, saya sangat menyadari setiap potensi kuman atau kotoran di dalam atau sekitar mulutnya,” ujar Jenny, ibu dari dua. “Dengan anak kedua saya, itu bukan masalah besar lagi. ”

Lebih Percaya Diri

Para ibu yang memiliki lebih dari satu anak mengaku lebih percaya pada insting dan diri mereka sendiri, ketika memiliki anak kedua. Ibu baru kerap menebak-nebak dan berkonsultasi pada buku-buku serta internet, ketimbang mendengarkan naluri mereka.

“Dengan bayi pertama, saya merasa seperti tidak benar-benar tahu apa yang saya lakukan,” ujar Heather, ibu dari lima anak. “Ketika anak kedua saya lahir, saya punya pengalaman dan merasa lebih nyaman dengan mempercayai insting saya.”

Nyaman Menyusui

Apakah Anda khawatir menyusui bayi pertama di depan umum? Dengan bayi kedua, Anda mungkin lebih nyaman menyusui si kecil kapanpun dan dimanapun dia lapar. Kain penutup, yang biasa Anda gunakan untuk anak pertama, mungkin tidak akan lagi dipakai. Karena Anda menyadari, memakai kain penutup justru lebih menarik perhatian, ketimbang tidak memakainya sama sekali.

Tidak sering mengunjungi dokter

Sangatlah normal khawatir tentang kesehatan bayi Anda.  Ibu baru yang mungkin tidak tahu apa yang benar-benar butuh perhatian dokter, dapat berlebihan melakukan kunjungan dokter.

“Pertama kali bayi saya sakit, pada usia 9 bulan, saya membawanya ke ruang gawat darurat,” ujar April, ibu dari empat. “Dia memiliki sakit tenggorokan. Bahkan bukan radang tenggorokan. Sekarang, saya tahu jenis penyakit apa memerlukan kunjungan dokter, dan keluhan apa yang bisa lebih baik ditangani sendiri tanpa bantuan dokter. ”

 

Sangat menyenangkan melihat bertambahnya pengalaman Anda sebagai seorang ibu, dengan anak yang tumbuh di sisi Anda. Belum lagi ditambah munculnya saudara kandung yang menandai masa-masa keributan. Menjadi orangtua adalah pengalaman menarik. Anda belajar begitu banyak hal baru setiap hari, dengan setiap anak yang Anda miliki.