PinkKorset.com – Thea suka membuat kue dan naik kuda. Ia salah satu fans ‘One Direction’. Namun, gadis Norwegia 12 tahun ini juga bertunangan dan akan menikah dengan laki-laki yang berusia hampir 40 tahun.
Dalam blognya, Thea menuturkan persiapan pernikahan dari sudut pandangnya. Dari memilih makanan penutup, mencoba gaun putih, bahkan mendiskusikan apa yang akan terjadi pada malam pernikahannya.
Kabar baiknya: cerita mengejutkan ini tidak benar-benar nyata, setidaknya untuk Thea.
Namun, kisah pernikahan anak secara paksa, masih terjadi di seluruh dunia.
Disinilah, gerakan dari Plan Norway, bagian dari Plan International, organisasi yang bekerja untuk melindungi hak-hak anak, diperkenalkan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah ini.
“Kami percaya bahwa provokasi adalah alat ampuh untuk menunjukkan realitas yang benar-benar sangat merangsang. Kami berharap orang-orang akan bergerak melawan pernikahan anak dengan menjadi sponsor (semacam orangtua asuh) seorang gadis. Sehingga, sebagian besar anak perempuan yang menghadapi situasi seperti Thea, dapat menghindari nasib brutal mereka.”
Tak disangkal, banyak gadis bermimpi tentang hari pernikahan mereka dan menyebut hari tersebut akan menjadi salah satu hari terindah dalam hidup mereka. Namun sayang, ada 39 ribu gadis muda yang merasa pernikahan merupakan hari terburuk dalam hidupnya.
Kampanye ini, yang merupakan penggambaran realitas mengejutkan tentang situasi Thea, dinilai cukup sukses. Cerita ini di-share di media sosial secara global dan telah menyebar bagai virus.
Blog Thea yang mendapat setengah juta pembaca, telah menyentuh dan dan mendorong orang-orang di Norwegia dan seluruh dunia untuk bertindak.
Untuk menghindari pernikahan paksa, Anda dapat menyumbang dana ke Plan Norway atau mensponsori seorang anak untuk membantu melindungi hak-hak anak dan membantu meningkatkan kesadaran tentang pernikahan anak secara paksa.
