Mau ke PRJ Atau Jakarta Fair? [google]

Mau ke PRJ Atau Jakarta Fair?

PinkKorset.com, Jakarta –  Momen akbar Pesta Ulang Tahun Jakarta ke-487 sudah di depan mata. Lalu, apakah Anda ingin ke PRJ atau Jakarta Fair?  

PRJ (Pekan Raya Jakarta) dan Jakarta Fair sama-sama menawarkan kemeriahan acara hiburan dan budaya Jakarta, serta tempat jalan dan jajan yang asyik untuk masyarakat.

Namun, kedua acara ini ternyata cukup berbeda. Apa saja?

Jakarta Fair

PT Jakarta Internasional Expo (JIExpo) tetap menyelenggarakan pesta ulang tahun Jakarta di Kemayoran pada 6 Juni-6 Juli 2014. Namun, pihak JIExpo kini menggunakan nama Jakarta Fair. Hal ini setelah konflik yang terjadi dengan pihak Pemprov DKI Jakarta.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tahun lalu protes kepada JIExpo atas harga tiket masuk PRJ yang terlalu mahal. Akhirnya, Jokowi pun menggelar Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) DKI Jakarta alias Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Monas pada 14-16 Juni 2013, dengan harga tiket yang lebih murah.

Bercermin hal tersebut, tahun ini, harga tiket masuk Jakarta Fair mengalami sedikit perubahan.  Untuk Jumat-Minggu, harga tiket  sama dengan tahun lalu, yakni Rp 30.000. Namun, tiket masuk untuk Senin-Selasa diturunkan.

“Tahun lalu tiket masuk Senin Rp 25.000/orang tahun ini kita turunkan hanya Rp 20.000/orang, sedangkan untuk Selasa-Kamis tiketnya Rp 25.000/orang,” ujar Direktur Marketing PT JIExpo Ralph Scheunemann.

Berbekal tiket tersebut, pengunjung bisa wisata belanja mulai dari mobil sampai kerajinan UKM. Selain menikmati hiburan sederet artis, mulai dari Afgan, Unggu, Nidji, Sheila On 7, Slank, Wali, Jamrud, Kotak, Geisha dan lainnya. Lalu pagelaran seni budaya reggae day, cosplay day, Beatles mania dan lainnnya.

Tahun ini, pengunjung Jakarta Fair ditargetkan mencapai 4 juta orang, dengan rata-rata per hari mencapai 200 ribu orang lebih. Satuan pengaman yang disiapkan pun cukup banyak, yakni 3.500 orang.Sebanyak 1.000 dari TNI, 800 ribu personel kepolisian, 700 personel Satpol PP dan 1.500 keamanan internal.

Dengan 2.500 tenant dalam 3 hall serta tambahan 30 peserta dari India, Ralph memperkirakan transaksi jual-beli mencapai Rp 4,5 triliun, sama seperti tahun lalu. “Tahun lalu kan ekonomi kita relatif naiknya cukup tinggi, tahun ini ya masih stagnan, harapan kami lebih dari Rp 4,5 triliun, apalagi tahun lalu ada 8 hari hujan yang cukup deras sehingga menurunkan animo masyarakat untuk datang,” ujarnya.

Sebagai iming-iming, Jakarta Fair tahun ini akan membagikan doorprize rutin seperti mobil dan sepeda motor. Selain 11 tiket nonton langsung semi final dan 2 tiket final Piala Dunia 2014 di Brasil.

Hajatan yang berlangsung sebulan tersebut nantinya juga akan melewati masa puasa, yang diperkirakan mulai 28 Juni. Selain menyiapkan 15 musholla dan ceramah agama, jam operasional Jakarta Fair juga lebih lama, buka tetap jam 9 dan tutup jam 11 malam. Saat bulan puasa, pihak panitia pun sudah meminta para SPG (Sales Promotion Girls) untuk berpakaian lebih sopan.

Pekan Raya Jakarta

Hingar bingar ulang tahun ibukota tidak hanya terjadi di Kemayoran. Pemprov DKI pun menyelenggarakan Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) di Monumen Nasional (Monas) selama enam hari, mulai dari 10 hingga 15 Juni 2014.

Karena tujuannya untuk mendorong perekonomian Indonesia, acara di PRJ akan lebih fokus pada produk-produk UKM. Acara ini diikuti 3.000 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), Industri Kecil Menengah (IKM) dan Pedagang Kaki Lima (PKL) se-Jakarta. Serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), BUMN serta BUMD.

Ada sekitar 2.600 stand gratis untuk UKM dan usaha kuliner. Sedangkan, 1.600 stand disewakan kepada BUMN dan BUMD. “Nanti, akan ada pihak yang menyeleksi secara ketat, siapa saja yang akan mengisi stand di PRJ Monas itu,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Kegiatan PRJ Monas akan dimeriahkan oleh sebanyak 140 komunitas yang ada di Kota Jakarta, pentas musik Betawi dan berbagai ragam acara tematik.

Menurutnya, sosialisasi mengenai pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day yang selalu digelar setiap Minggu di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI),“Sosialisasi tersebut akan turut dimeriahkan oleh pertunjukan ondel-ondel, abang none, badut figur, konvoi delman dan pedagang dengan membawa poster sosialisasi PRJ Monas 2014,” katanya.

DKI tidak mengalokasikan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI untuk menyelenggarakan PRJ Monas. Biaya penyelenggaraan PRJ Monas adalah dengan sponsorship.

Menurut Basuki, berbeda dengan Jakarta Fair, yang harga tiket masuknya mahal dan barang-barang yang dijual juga tidak murah. Ia pun akan menggratiskan tiket masuk untuk PRJ Monas. “Akan kita gratiskan tiket masuknya, sehingga warga bisa berbelanja di dalam,” katanya.