Medis Kesulitan Atasi Wabah Ebola di Afrika [who]

Medis Kesulitan Atasi Wabah Ebola di Afrika

PinkKorset.com – Wabah Ebola di Afrika semakin parah. Tim medis pun mengaku mengalami kesulitan mengatasi epidemi ini.  

Berdasarkan laporan WHO, Kamis 27 Juni 2014, tercatat 600 kasus warga terjangkit Ebola di Guyana, Sierra Leone, dan Liberia. Epidemi yang dimulai sejak Maret lalu pun sudah menyebabkan korban tewas mencapai 360 orang.

Menurut direktur operasi Dokter Lintas Batas (MSF) Bart Janssens, wabah ini mulai tidak bisa dikendalikan.

Salah satu penyebabnya adalah infrastruktur medis di negara-negara tersebut yang minim. Lalu, adanya rasa tidak percaya terhadap tim medis. Hal ini menyebabkan suku asli di pedalaman Sierra Leone dan Guyana, melempari dengan batu tim medis yang hendak menyelidiki penyebaran penyakit ini.

Masalah lainnya adalah banyaknya titik sebaran Ebola, membuatnya sulit diatasi. Terpantau, ada 60 titik wabah di tiga negara tersebut.

Tim medis meyakini penyebaran ini terjadi ketika warga yang terjangkit Ebola, bepergian ke banyak tempat. Adapun lokasi yang diduga muasal Ebola adalah sebuah hutan, dekat Conakry, ibu kota Guyana.

MSF mengaku telah menurunkan lebih dari 300 stafnya beserta 40 ton perlengkapan dan pasokan medis. Namun, ini semua belum cukup. “Walaupun telah diturunkan tim dan perlengkapan MSF ke tiga negara ini, tapi tidak ada tim lagi untuk menuju wilayah penyebaran baru,” tulis MSF dalam pernyataannya.

Ebola memiliki gejala seperti flu, dengan sakit kepala, demam, dan lemas. Penderitanya kemudian mengalami diare dan muntah-muntah. Setelah itu virus ebola mematikan kemampuan darah untuk membeku sehingga terjadi pendarahan dalam dan luar. Penderita kebanyakan meninggal setelah 10 hari.

Belum ada obat atau vaksin untuk penyakit ini. Namun angka kematian akibat penyakit ini terus menurun.