Memalsukan Orgasme? Itu Tidak Perlu! [google]

Memalsukan Orgasme? Itu Tidak Perlu!

PinkKorset.com – Apakah Anda selalu berpura-pura orgasme ketika sedang berhubungan intim dengan pasangan? Bila ya, Anda sebaiknya menghentikan kebiasaan tersebut.

Studi 2014 dari University of Waterloo di Kanada yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior edisi April memberikan satu lagi alasan untuk tidak berpura-pua orgasme, terutama karena pasangan sebenarnya tahu tindakan Anda.

Perempuan memalsukan orgasme, bahkan pada hubungan yang sudah lama

Bahkan dalam pernikahan yang sudah berjalan lama, beberapa perempuan mengaku masih berpura-pura orgasme. Namun, menurut penelitian, laki-laki dan perempuan ternyata cukup baik mengevaluasi tingkat kepuasan seksual sesungguhnya dari pasangan mereka.

Penelitian ini mengamati 84 pasangan yang merupakan bagian dari penelitian tentang seksualitas dan kepuasan. Setiap pasangan diminta mengisi kuesioner tentang tingkat komitmen, kepuasan seksual, komunikasi seksual dan kepuasan hubungan keseluruhan dari pasangan.

Para peneliti juga menguji kemampuan masing-masing individu untuk mengenali emosi.

Baik laki-laki maupun perempuan cukup akurat menilai kepuasan pasangan mereka

Kandidat Profesor Erin E. Fallis, penulis utama studi tersebut mengatakan, dari riset ini ditemukan bahwa rata-rata laki-laki maupun perempuan memiliki persepsi yang cukup akurat dan objektif tentang kepuasan seksual pasangan mereka.

Temuan ini meruntuhkan kesalahpahaman populer bahwa laki-laki dan perempuan secara inheren buruk dalam berkomunikasi. Menurut Erin dan rekan-rekan penulis, Profesor Uzma S. Rehman dan Profesor Christine Purdon, temuan juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi dalam hubungan seksual yang sehat.

Komunikasi meningkatkan kepuasan

Erin menuturkan, bahwa komunikasi yang baik tentang isu-isu seksual membantu peserta untuk memahami kepuasan seksual pasangan mereka. “Bahkan, jika komunikasi seksual kurang, seseorang masih bisa cukup akurat mengukur kepuasan seksual pasangannya, jika ia bisa membaca emosi dengan baik.”

Studi ini menegaskan pentingnya komunikasi yang baik dalam membangun hubungan yang lebih baik secara keseluruhan.