Mengapa Harus Bercerai? Foto: scopeempire

Mengapa Harus Bercerai?

PinkKorset.com – Tak ada yang menginginkannya. Namun terkadang, rumah tangga retak dan perceraian tak bisa dihindari. Apa yang biasanya jadi alasan?

Masalah yang paling sering dijadikan alasan adalah kondisi keuangan. Tapi benarkah itu benar-benar penyebabnya? Sebuah survei digelar oleh She Knows untuk mencari tahu hal ini.

Meski yang sering dituding sebagai biang kerok, bukan berarti pasangan bercerai karena kekurangan. Namun mengenai manajemen keuangan itu sendiri dan pada intinya, masalah komunikasi antar pasangan.

Para mantan istri di Amerika itu, menurut survei tersebut, mengungkap mengapa mereka sebenarnya meminta cerai.

Urusan Ranjang

Ketika suami dan istri tak lagi intim, bahkan mulai tidur di ruangan yang berbeda, ini saatnya cerai. Seorang perempuan bernama Allison mengungkap, mantan suaminya mengganti nomor telepon. Pria itu berdandan keren setiap Jumat dan baru pulang Senin. Ia juga menghiraukan kue ulang tahun yang dibeli anak-anak, menyebabkan mereka kecewa luar biasa.

Tak Mengenali Diri Sendiri

Pernikahan Karen selama 16 tahun membuatnya tak mengenali diri sendiri. Ia melihat bayangannya di cermin dan tak mengenali perempuan yang balik menatapnya. Di usia ke-40 tahun, Karen memutuskan ia tak tahan lagi dengan perselingkuhan dan siksaan emosional. Ia merasa berhak bahagia dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Pilihan Terbaik

Jill ingat ketika ia duduk di kantor konsultan pernikahan, karena ia khawatir tak bisa memenuhi janji hidupnya. Ia membuat skenario, akan terus menikah hingga anak-anak dewasa. Tetap bersama sang suami, namun dalam pernikahan terbuka (open marriage) dan memiliki kehidupan terpisah meski satu atap. Jill merasa, skenario ini buruk dan ia memutuskan untuk bercerai.

Demi Anak

Seorang perempuan yang tak mau disebutkan namanya, mengaku menceraikan sang suami karena putri mereka. Gadis kecil berusia sembilan tahun itu menyaksikan ia dan sang suami bertengkar hebat. Mereka berhenti karena si putri berdiri di pintu kamar mereka dan menangis. Maka perempuan ini bersumpah takkan mau melihat putrinya menderita lagi dan memutuskan untuk cerai.