Metode Paling Efektif Deteksi Kanker Payudara [breastcancer]

Metode Paling Efektif Deteksi Kanker Payudara

PinkKorset.com, Jakarta – Masyarakat mengenal beberapa metode untuk mendeteksi keganasan benjolan di payudara. Namun, ternyata ada metode yang diklaim lebih efektif dan optimal.

Sudah lama diketahui adanya metode mendeteksi kanker payudara, mulai dari periksa payudara sendiri (SADARI), menggunakan mammografi, Ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan klinis di rumah sakit.

Namun, Dokter spesialis bedah konsultan payudara Alfiah Amiruddin menilai, metode-metode tersebut memiliki beberapa kelemahan, bahkan sudah mulai ditinggalkan negara lain.

Misalkan saja mammografi, hanya bisa dilakukan satu kali dalam setahun, karena radiasi yang dihasilkan bisa membahayakan. Mammografi juga mengakibatkan mikrokalsifikasi (pengapuran kecil). Waktu pemeriksaan pun harus diperhatikan, dimana waktu terbaiknya adalah satu minggu setelah haid.

“Karena pada saat sebelum haid ataupun sedang haid, hormon kita sedang meningkat dan sel-sel payudara sedang mengencang, sehingga bisa menimbulkan rasa nyeri saat melakukan mammografi,” terangnya.

Selain itu, dengan metode mammografi, ada kemungkinan kanker payudara tidak terdeteksi mencapai 5-10%.

Begitu juga dengan USG, yang sangat operator dependent atau tergantung siapa yang mengaplikasikannya. “USG tergantung dari tekanan. Jadi kalau terlalu ditekan, ukuran tumor bisa terlihat panjang atau berubah. Angle juga mempengaruhi bentuk yang terlihat bisa berbeda dari angle yang berbeda,” kata Alfiah.

Ia pun tidak merekomendasikan USG sebagai satu-satunya metode untuk deteksi dini kanker payudara. Meski USG bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara yang tidak teraba.

Biopsi tertutup

Alfiah pun menyarankan metode biopsi tertutup atau Core Needle Biopsy untuk mendapatkan hasil yang optimal. Metode ini sangat aman dilakukan, saat perempuan sedang haid bahkan hamil, karena tidak menghasilkan radiasi apapun. Selain itu pengerjaannya juga sangat cepat, hanya dibutuhkan waktu 5-10 menit.

“Untuk melakukan biopsi tertutup pasien tidak perlu puasa, tidak perlu rawat inap karena bisa dilakukan dengan cepat di ruang praktek dokter. Hal ini tentunya jauh lebih hemat dibandingkan bila pasien menggunakan metode biopsi terbuka,” imbuhnya.

alfiah-kanker

Dr. Alfiah Amiruddin sedang mendemonstrasikan Core Needle Biopsy atau biopsi tertutup.

Metode biopsi tertutup ini juga tidak menghasilkan bekas operasi yang besar. Dokter hanya perlu membuat lubang kecil di payudara dan kemudian memasukkan jarum untuk mengambil sample jaringan tumor. Sample tersebut selanjutnya diletakkan di dalam sebuah wadah. Setelah itu, baru dideteksi apakah tumor tersebut ganas atau jinak.

“Metode ini berhasil mendiagnosa kanker payudara hingga 90 persen,” imbuhnya

Dengan waktu yang lebih singkat, anastesi lokal, dan biaya yang relatif lebih kecil, core needle biopsy pun menjadi metode yang paling efisien saat ini. “Core needle bisa selesai dalam satu hari, tidak akan menghabiskan banyak waktu, apalagi bagi pekerja yang sibuk,” katanya.

Selanjutnya, jika benjolan dinyatakan ganas, barulah dokter merujuk ke tindakan operasi. Namun bila tidak, akan menjadi pilihan pasien untuk mengangkat atau tidaknya benjolan tersebut.