Minum Vitamin Tindakan Sia-Sia? [sheknows]

Minum Vitamin Tindakan Sia-Sia?

PinkKorset.com – Banyak diantara kita yang meminum vitamin karena ingin sehat. Tapi, apakah pil, tablet, dan kapsul itu benar-benar berdampak terhadap tubuh kita?

Meski ada masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes memang masalah di masyarakat kita, budaya sehat masih hidup. Kita minum jus hijau dan makan produk organik serta ikut yoga bikram yang ngetren.

Selain itu, kita juga minum vitamin. Tak heran jika industri vitamin ini meledak. Pada 2005 saja, mereka tumbuh 85% dan kini menghasilkan US$30 miliar setiap tahunnya. Di Amerika Serikat (AS), diperkirakan 50% orang dewasa minum vitamin.

Sayang, ada kemungkinan minum vitamin tak berdampak apapun terhadap kesehatan. Seperti yang diungkapkan sebuah riset oleh Profesor Emily Oster dari University of Chicago, baru-baru itu.

Sebagai catatan, studi serupa juga pernah dilakukan Harvard University dan National Institute of Health. Semua institusi ini berada di AS. Mereka sepakat, tak ada hubungannya antara minum vitamin dan membaiknya kesehatan.

Bahkan menurut studi di Psychological Science, efek vitamin bisa berbalik ke Anda. Dengan minum vitamin, Anda merasa sudah melalukan sesuatu yang ‘sehat’ dan tak perlu lagi melakukan beberapa pencegahan penting.

Terdengar menyesatkan memang. Istilah ini dikenal sebagai ‘moral licensing’. Seperti kata psikolog Wray Hubert, ‘moral licensing’ itu adalah Anda meyakini telah melakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri, seperti minum vitamin.

Tindakan itu, ironisnya, seperti memberi izin jika Anda ingin melakukan hal-hal yang kurang baik seperti ngemil makanan tak sehat. Moral Anda seakan membuat neraca keseimbangan sendiri antara yang ‘baik’ dan ‘buruk’.

Hal terbaik yang Anda bisa lakukan adalah berkonsultasi kepada dokter. Jika memang disarankan meminum vitamin, lakukanlah. Mungkin Anda membutuhkan merek khusus yang manfaatnya bakal lebih tepat sasaran.