Mitos dan Realita Hubungan Cinta [google]

Mitos dan Realita Hubungan Cinta

PinkKorset.com – Begitu banyak mitos mengenai hubungan percintaan yang kita yakini, hingga merusak hubungan kita sendiri.

Memilah mana mitos dan mana fakta kadang tak semudah yang kita bayangkan. Terutama, jika sudah memiliki ekpektasi dengan si dia dan apa yang sedang Anda jalani.

Mengungkap beberapa mitos ini, semoga saja, bisa memberi Anda perspektif baru untuk hubungan dengannya.

”Mereka kelihatan lebih in love.”

Sulit tidak memperhatikan pasangan yang bergandengan tangan kemana-mana atau duduk berduaan di pojok sebuah restoran. Di tempat umum, Anda lebih sering menemui pasangan yang selalu tampak lebih bahagia ketimbang diri sendiri.

Ini tak ada hubungannya dengan Anda! Ketimbang iri dan berharap memiliki apa yang mereka jalani, ingatlah bahwa setiap hubungan berbeda. Anda toh belum tahu, mungkin saja mereka baru bertemu pekan lalu.

”Kita tak punya persamaan, mana mungkin langgeng.”

Anda dan pasangan suka menyaksikan serial televisi yang berbeda, memiliki selera musik yang tak sama, dan suka menghabiskan waktu luang melakukan hal yang bertolak belakang? Dalam dunia nyata, ini boleh-boleh saja.

Bahkan, hubungan Anda bisa lebih baik. Masing-masing bisa saling mempelajari yang disukai pasangannya. Hidup terasa lebih menyenangkan jika semua tak berlangsung monoton alias itu-itu saja.

”Masalah kita takkan terpecahkan.”

Memiliki skill untuk memecahkan masalah adalah bagian dari menjalani hubungan. Meski ada beberapa masalah yang tak bisa dipecahkan karena salah satu dari Anda harus mengubah beberapa hal, sesuatu yang tak mungkin.

Jika ini yang terjadi, buatlah kompromi yang disepakati kedua pihak dan tak menyebabkan masalah apapun itu, jadi berlarut-larut.

”Jangan bawa masalah ke tempat tidur.”

Jika Anda berada dalam pernikahan, jangan pernah membawa masalah ke tempat tidur dan jangan menutup mata dalam keadaan marah. Berbicaralah! Hmm, harus diakui hal ini kadang tak logis.

Kadang dalam hubungan, ada baiknya Anda tidur terlebih dahulu dan saling memberi jarak untuk sementara untuk meredakan emosi. Saat kepala dingin, Anda bisa saling berbicara dengan baik dan dewasa.