Mitos-Mitos Mengenai Belahan Jiwa [google]

Mitos-Mitos Mengenai Belahan Jiwa

PinkKorset.com – Ketika mencari cinta, sosok belahan jiwa menjadi pencapaian terbesar Anda. Tapi ternyata, banyak mitos mengenai soulmate.

Sepanjang hidup, Anda pasti mendengarnya di mana saja. Paling umum biasanya novel dan film romantis. Akibatnya, pencarian cinta pun didasarkan pada konsep belahan jiwa. Sayangnya, banyak mitos yang malah membuat kita mencari sesuatu atau seseorang yang takkan pernah ada.

Tak Hanya Satu

Salah satu mitos terbesar, belahan jiwa hanya satu. Ini membuat seseorang takut mencari cinta lagi setelah hubungan atau pernikahannya gagal atau pasangannya meninggal dunia. Soulmate hanyalah seseorang yang melengkapi Anda di masa tertentu. Bukan hanya suami atau istri, apalagi pacar. Soulmate bisa sahabat, anggota keluarga, anak, bahkan peliharaan. Jika hanya ada satu, kita pasti menjadi makhluk yang kesepian.

Tak Butuh Apa-Apa Lagi

Jika ada belahan jiwa, Anda tak butuh apa-apa lagi? Salah besar. Impian dan harapan tak seharusnya dinomorduakan. Anda mencintainya, tapi takkan bahagia jika tak bisa mencoba mengejar karir impian atau menikmati hobi. Soulmate melengkapi bagian diri Anda, soulmate bukanlah Anda seutuhnya.

Hubungan Jadi Lebih Mudah

Faktanya, tak ada hubungan yang mudah. Kedua pihak harus sama-sama berjuang. Beberapa yakin jika bertemu soulmate, maka segalanya jadi lebih mudah. Logikanya, bukankah jika bertemu belahan jiwa maka kita harus lebih keras berjuang agar tetap bersama. Mitos ini memang enak didengar, tapi hanya karena bersama soulmate bukan berarti hubungan itu akan terus menyenangkan.

Menyukai Hal yang Sama

Pahami bahwa ada pasangan yang menyukai banyak hal, tapi ada juga yang bak kutub utara dan selatan. Keduanya bisa bahagia dalam hubungan jangka panjang. Belahan jiwa tak harus selalu menyukai hal yang sama, meski memang harus ada hal yang Anda nikmati berdua. Toh bila hobi tak sama, Anda malah ada topik yang bisa dibicarakan berdua.

Harus Dinikahi

Padahal, belahan jiwa tak selalu berada dalam konteks hubungan romantis. Pendapat orang mengenai soulmate memang beda-beda, tapi poinnya semua sepakat bahwa orang tersebut harus memiliki dampak yang besar dalam hidup Anda. Ini bukti bahwa tak harus selalu kekasih dan tak harus terbatas pada satu orang saja pada waktu bersamaan.

Tak Utuh Setelah Pisah

Banyak yang percaya hal ini. Bahwa seseorang hanya tinggal ‘setengah’ saat berpisah dari belahan jiwa atau ketika mereka meninggal dunia. Anda memang merasa kehilangan, tapi bukan berarti jadi tak utuh. Mitos ini kebanyakan berujung pada rasa depresi. Sebab itu berhentilah mempercayai hal ini.

Sempurna Seperti Film

Manusia tak ada yang sempurna. Romantisme tak melulu seindah di film. Lihat saja pasangan selebritas, berapa banyak yang hubungannya kandas? Jangan begitu memuja fiksi, dia dan Anda sama-sama tak sempurna. Soulmate bukan jaminan ia takkan selingkuh atau bakal mengerti Anda seutuhnya. Sekali lagi, kedua pihak harus sama-sama berusaha.