Negara Asia yang Dihindari Turis Tiongkok Turis Tiongkok di Pantai Patong, Puket, Thailand [Bloomberg]

Negara Asia yang Dihindari Turis Tiongkok

PinkKorset.com – Turis Tiongkok enggan menyambangi beberapa negara di kawasan Asia Tenggara karena sejumlah masalah.

Turis Tiongkok dikabarkan merasa khawatir dengan kendala kekerasan politik dan misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines, yang hilang enam bulan lalu saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Demikian juga sengketa wilayah antara Filipina dan Vietnam yang mengganggu hubungan antarnegara.

Namun, tidak semua negara terdampak.

Singapura merasakan anjloknya turis asal Negeri Tirai Bambu ini. Sebagai pusat transit dan persinggahan wisatawan, Singapura mengaku kedatangan turis asal Tiongkok merosot hingga 30% pada semester pertama 2014.

Filipina juga mengakui pelambatan pertumbuhan turis Tiongkok, menyusul perselisihan antara kedua negara di Laut Tiongkok Selatan. Bahkan sebelum pihak berwenang di ASEAN mengumumkan sebuah plot oleh kelompok yang disebut USAFFE untuk mengenyahkan instansi yang terkait Tiongkok, termasuk kedutaan negara tersebut di ibukota Manila.

Untuk Malaysia, dampak dari hilangnya Malaysia Airlines (MAS), telah diperparah oleh penculikan warga negara Tiongkok yang berkunjung dan bekerja di negara itu. Kunjungan wisatawan Malaysia dari Tiongkok anjlok 32% pada Mei dari tahun sebelumnya, setelah penurunan 20% pada April.

Sekitar dua-pertiga penumpang di maskapai yang hilang tersebut berasal dari Tiongkok. Hal ini memicu protes di jalanan Beijing dan boikot oleh agen-agen perjalanan.

Pemesanan dari Tiongkok turun 50-60% pada Mei, setelah insiden tersebut. Sementara pada Juli, salah satu dari pesawat mereka, ditembak jatuh di atas Ukraina.

Thailand menarik 342.547 pengunjung dari Tiongkok pada Juli, turun 25% dari periode yang sama tahun sebelumnya, menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Olahraga. Turis Tiongkok menyumbang 18% dari total pengunjung ke Thailand bulan itu, dibandingkan dengan 21% pada tahun sebelumnya.

Penurunan pengunjung terjadi sejak tentara merebut kekuasaan dalam kudeta 22 Mei yang memperparah ibukota Bangkok. Dalam tujuh bulan yang berakhir Juli, jumlah wisatawan dari Tiongkok ke Bangkok anjlok 35%, dibandingkan dengan penurunan 21% secara nasional.

Tidak berbeda jauh dengan Vietnam. Hubungan antara Tiongkok dan sesama negara komunis Vietnam menegang, setelah rig minyak Tiongkok ditempatkan di lepas pantai Vietnam pada Mei. Hal ini menyebabkan kerusuhan anti-Tiongkok yang mematikan di Vietnam, di mana demonstran merusak pabrik dan menghentikan jalur produksi.

Wisatawan Tiongkok menyumbang lebih dari seperlima dari turis mancanegara Vietnam pada Juli, meskipun jumlah tersebut turun 29% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Badan Statistik di Hanoi.

Untuk saat ini, kerugian di Asia Tenggara menguntungkan Jepang. Pengunjung dari Tiongkok naik dua kali lipat pada Juli dibanding tahun sebelumnya. Sebagian turis memilih Australia, Amerika Serikat dan Italia.

Bila pendapatan hotel per kamar yang tersedia di Thailand turun 15% pada Juli, sementara Malaysia turun 11%, justru pendapatan hotel per kamar yang tersedia di Osaka melonjak 20% pada periode yang sama, sementara Tokyo naik 9%. Demikian menurut Smith Travel Research.

Penurunan turis Tiongkok yang dialami negara ASEAN, juga tidak terjadi di Indonesia. Tidak ada tanda-tanda penurunan turis dari Negeri Panda di tanah air, terutama dengan pantai dan budaya pulau Bali yang populer.

Turis Tiongkok di Tanjung Benoa, Bali

Turis Tiongkok di Tanjung Benoa, Bali

Jumlah wisatawan Tiongkok yang mengunjungi kepulauan terbesar di dunia tersebut naik 22% dalam enam bulan pertama 2014, dengan lonjakan kedatangan selama liburan Tahun Baru Imlek pada Januari dan Februari, menurut BPS.

Pemerintah Indonesia mempromosikan pariwisata di Tiongkok dan telah membuat website berbahasa mandarin, dengan target kedatangan naik 37% menjadi satu juta pada akhir 2014.