PinkKorset.com, Roma – Paus Fransiskus membasuh kaki 12 orangtua dan penyandang disabilitas, termasuk seorang Muslim berdarah Libya dalam perayaan Kamis Putih, Kamis (17/4/2014).
Sebagai rangkaian tiga hari suci menyambut Paskah, Paus berusia 77 tahun itu membungkuk untuk mencuci, kemudian mencium kaki sembilan warga Italia dan tiga warga asing berusia 16 hingga 86 tahun di Yayasan Don Carlo Gnocchi, pinggiran kota Roma.
Ritual pembasuhan kaki yang dilakukan Gereja Katolik ini diyakini mengulang teladan Yesus yang membasuh kaki kedua belas muridnya pada malam terakhirnya bersama mereka.
“Para budak dan pelayan yang membersihkan debu jalanan dari kaki para tetamu yang datang, Yesus melakukan pekerjaan para budak dan pelayan itu. Dia junjungan kita, tetapi bersedia menjadi pelayan kita,” kata Paus.
Orang termuda yang dibasuh kakinya oleh Paus Fransiskus adalah Osvaldinho dari Tanjung Verde, Afrika. Bocah ini harus menghabiskan hidupnya di kursi roda setelah tulang punggungnya patah dalam kecelakaan menyelam tahun lalu.
Sementara itu, Angelica (86), yang tulang panggulnya patah setelah jatuh pada tahun lalu, adalah yang tertua dari kedua belas orang yang dibasuh kakinya. Satu orang lagi, Pietro (86), menderita masalah otot tubuh dan keseimbangan.
Sementara Hamed (75), adalah seorang Muslim asal Libya, yang bertahun-tahun bekerja di kamar dagang Arab-Italia, sebelum kecelakaan lalu lintas membuatnya menderita kerusakan saraf parah.
Ini adalah ritual pembasuhan kaki kedua oleh Paus Fransiskus setelah ia ditahbiskan di Vatikan, 19 Maret 2013 lalu.
Inovasi ritual yang dilakukannya mengundang pro kontra, karena ia mendobrak Hukum Gereja yang mengatakan bahwa hanya laki-laki yang bisa menerima pembasuhan kaki.
Tahun lalu, Paus asal Argentina itu mengunjungi pusat tahanan remaja di luar Roma dan membasuh kaki 12 orang muda, dua di antaranya wanita dan dua dari mereka beragama Islam.
Paus Fransiskus membasuh kaki seorang perempuan pada Kamis Putih 2013
