PinkKorset.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapan membangun 150 unit stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) per tahun senilai Rp1,5 triliun di Jawa pada 2015.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, masih sangat terbatasnya jumlah SPBG menjadi kendala utama pengalihan pengunaan bahan bakar minyak (BBM) ke BBG.
Dengan kepemilikan sekitar 3.200 SPBU (BBM) di Jawa, pihaknya pun optimistis dapat mengubah 5% dari SPBU tersebut menjadi SPBG atau menjadi SPBU/G.
“Kami siap sebagai pelaksana program konversi BBM ke BBG. Tidak ada badan usaha lain yang mampu membangun 150 SPBG dalam waktu satu tahun,” katanya di SPBU Kuningan, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Hanung mengatakan, SPBG tersebut dibangun di lokasi SPBU, sehingga tidak memerlukan lahan. Sedangkan penambahan fasilitas BBG di SPBU akan memakan biaya investasi mencapai Rp 5-10 miliar per SPBU. Ini berarti, untuk 150 unit, dana yang dibutuhkan per tahun mencapai Rp1,5 triliun.
Untuk masalah dana, sumber pendanaan pembangunan SPBG berasal dari kas internal dan sebagian lagi dari pemangkasan dividen Pertamina sebesar Rp9 triliun yang disetor ke pemerintah setiap tahun.
“Dividen tahun lalu Rp9 triliun dan bisa dipotong sebagian untuk SPBG. Pemanfaatan BBG ini akan menekan impor sekaligus subsidi BBM, selain juga mengurangi polusi” katanya.
Ia mengatakan program konversi BBM ke BBG bisa mengacu keberhasilan pengalihan minyak tanah ke elpiji. Saat ini, terdapat 59 juta kepala keluarga memakai elpiji dengan penghematan subsidi BBM Rp90 triliun per tahun.
