Rokok Kini Lebih Mematikan [telegraph]

Rokok Kini Lebih Mematikan

PinkKorset.com – Selama lima dekade, industri tembakau merancang rokok yang semakin membuat konsumen kecanduan. Tentu saja, rokok jadi lebih berbahaya bagi kesehatan.

Dibandingkan 1964, perokok kini memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau dalam Bahasa Inggris, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Lihat saja bagan di bawah ini.

Bahan-bahan berhaya di dalam rokok. [vox]

Bahan-bahan berhaya di dalam rokok. [vox]

Di Amerika Serikat (AS), rokok lebih banyak mengandung nitrosamines atau zat yang dikenal sebagai penyebab kanker, lebih banyak ketimbang rokok buatan Kanada atau Australia. Sayangnya, level zat ini lebih tinggi ketimbang 1964.

Perusahaan rokok memperkenalkan lubang ventilasi di filter rokok, sebuah upaya untuk membuatnya tampak lebih sehat di atas kertas. Lubang ventilasi ini menyebabkan mesin melaporkan jumlah tar dan nikotin yang lebih rendah.

Namun, sebuah riset menunjukkan, lubang ventilasi ini mengubah cara orang mengisap rokok. Perokok mengisapnya lebih sering dan lebih dalam, menyebabkan zat kimia penyebab kanker masuk lebih jauh ke dalam.

Efek berbahaya ‘desain’ baru ini disertai upaya-upaya pemasaran untuk membuat rokok lebih menarik dan tentunya, membuat Anda lebih kecanduan. Misalnya, menambah rasa dan menambahkan zat kimia yang mengurangi ketidaknyamanan atau iritasi pada paru-paru.

Nikotin, ammonia, dan gula yang lebih tinggi membuat konsumen pun kian kecanduan.

Di Indonesia, langkah membuat konsumen mengurangi kebiasaan merokok sudah mulai terlihat. Mulai dari mengganti pesan peringatan bahaya menjadi ‘rokok membunuhmu’ hingga memasang foto-foto dampak mengerikan dari rokok.