Singapura Ngambek, Undangan Airshow Untuk RI Batal Kapal perang KRI Usman Harun (kanan) dengan kapal lain milik Angkatan Laut Indonesia di sebuah galangan kapal di Inggris.

Singapura Ngambek, Undangan Airshow Untuk RI Batal

PinkKorset.com, Singapura – Singapura merajuk dan membatalkan undangan Singapore Airshow yang sebelumnya dilayangkan ke Indonesia. Ada apa?

Akhir pekan lalu, Singapura telah menarik undangan Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia Marsetio dan 100 Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menghadiri pembukaan Singapore Airshow yang dimulai pada Selasa  (11/2/2014).

Undangan ini termasuk Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima Angkatan Bersenjata Indonesia Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia, Jenderal Budiman, dan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia.

Wamenhan Sjafrie awalnya diundang sebagai delegasi utama untuk menyaksikan acara pameran aviasi Singapore Airshow. Selain pertemuan dialog bilateral dengan Wakil Menteri Pertahanan Singapura Chan Chun Sing.

KRI Usman Harun

Pembatalan undangan ini muncul di tengah pertikaian diplomatik, menyusul keputusan Jakarta menamakan kapal perang baru milik TNI Angkatan Laut yang akan datang Juni, dengan nama KRI Usman Harun.

Penamaan kapal itu diambil dari nama dua prajurit marinir Indonesia, yaitu Usman Haji Mohamad Ali dan Harun Said.

Singapura menganggap Usman dan Harun pernah menyusup ke negeri mereka dan meledakkan bom di MacDonald House, Orchard Road pada 1965, yang menewaskan tiga orang dan melukai 33 orang. Pemerintah Singapura menghukum mati keduanya.

Sementara Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan bahwa Usman dan Harun merupakan pahlawan nasional Indonesia karena menjalankan tugas negara. Tindakan keduanya itu dilakukan saat konfrontasi Dwikora.

Pada masa itu, memang  ada perselisihan antara Indonesia dan Malaysia, sehingga Presiden Soekarno menyerukan aksi  “Ganyang Malaysia”.

Djoko berpendapat persoalan tersebut seharusnya sudah selesai ketika Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew menaburkan bunga di pusara Usman dan Harun pada 1973. Singapura seharusnya pun bisa memahami posisi Indonesia untuk penamaan KRI Usman-Harun.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan Brigjen Sisriadi menambahkan, tak ada unsur TNI yang menyaksikan acara Singapore Airshow besok. Yang tetap berpartisipasi adalah PT Dirgantara Indonesia, selaku peserta pameran.

“Kalau perusahaan kan mereka sudah bayar dan ikut pameran, jadi tetap ikut,” ujarnya.