Suka Duka Orangtua Remaja Laki-laki Foto: everyfdaylife

Suka Duka Orangtua Remaja Laki-laki

PinkKorset.com – Anda memiliki anak laki-laki yang menginjak usia remaja? Berarti Anda mengerti beberapa hal berikut ini.

Membesarkan anak laki-laki dan perempuan amat berbeda. Anda tentunya mengerti perempuan, dengan pengalaman yang kurang lebih sama seperti diri sendiri.

Tapi bagaimana dengan remaja laki-laki? Berikut beberapa hal yang membuat Anda bisa mulai memahami mereka, sebagaimana dituliskan Ann Brenoff, seorang kolumnis.

13 Tahun Merupakan Usia Penting

Di usia ini mereka berada diantara boyhood dan manhood. Kadang masih terasa seperti bocah, tapi satu hari mereka mengejutkan Anda dengan sebuah tindakan atau tutur kata yang dewasa.

Pubertas adalah proses, bukan kejadian semalam. Pada akhirnya, cepat atau lambat, mereka melalui titik itu baik-baik saja jika Anda membimbingnya dengan baik.

Ayah mungkin sedikit kesulitan karena mereka cenderung melihat young man di dalam putra remaja mereka dan melupakan sosok the boy yang masih ada di dalamnya.

Makan, Tidur, Makan, Tidur

Jangan kaget jika waktu tidur mereka seperti 26 jam sehari. Jika mereka tidur siang atau menutup mata begitu mobil bergerak, jangan diartikan malas. Bahkan ada yang melaporkan, mereka tertidur saat sedang berbicara dengan Anda.

Tubuh remaja memang ingin banyak istirahat atau tidur. Pahami pula bahwa sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah, dan seabrek kegiatan membuatnya lelah sebagaimana Anda yang bekerja seharian.

Beberapa ibu berpikir memperbesar ukuran dapur dan lemari es saat anak laki-laki mereka menginjak usia remaja. Ia akan order porsi dobel saat di restoran dan masih saja mengintip jatah Anda, seakan sama sekali belum makan.

Sayang Ibu, Tapi Kadang Hanya Butuh Ayah

Jangan tersinggung. Mengertilah ada beberapa hal yang hanya ingin ia ketahui dari ayah. Mulai dari organ tubuh yang tidak Anda miliki, hingga ‘kegiatan’ yang akan mereka lakukan. Anda bakal kesulitan menjelaskannya.

Mereka mungkin malu terlalu dekat dengan Anda. Ada perasaan ingin dianggap dewasa dan bukan lagi anak mama. Berikan kebebasan itu dan mereka akan amat menghargai Anda. Pelukan itu akan datang saat tak ada yang melihat.

Ajarkan Mandiri

Biarkan putra remaja Anda melakukan banyak hal sendiri. Jangan terlalu banyak campuri seleranya, misalnya dalam berpakaian. Anda mungkin agak ‘sakit mata’, tapi bisa kompromikan beberapa hal dengannya.

Jika ada tamu, tutup saja pintu kamarnya dan minta mereka merapikannya setelah itu. Berikan space pada mereka tanpa perlu diminta, sebelum Anda disebut sebagai helicopter mom karena selalu ‘mengudara’ (hover) untuk mengawasi mereka.