‘Sumatera ke Sulawesi’ Buah Karya Stephanus Hamy [juve]

‘Sumatera ke Sulawesi’ Buah Karya Stephanus Hamy

PinkKorset.com, Jakarta – Desainer tiga dekade ini tak pernah berhenti mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia. Batik Minang dan beberapa jenis Tenun khas Sulawesi pun tampil menawan dalam peragaan busana tunggalnya kali ini.

Stephanus Hamy membuka ajang Jakarta Food and Fashion Festival (JFFF) 2014, pada Jumat (16/5/2014) dengan menampilkan koleksi etnik terbaiknya, kali ini dengan tema ‘Sumatera to Sulawesi’.

Imaji Pulau Sumatra dan Sulawesi terpampang dalam 40 set koleksi karya terbarunya. Tentu dengan mempertahankan garis rancang khas yang konsisten, menggunakan unsur entik dalam desain yang modern, simpel, mudah digunakan dan dipadupadankan serta mengikuti perkembangan jaman.

Dengan koleksi busana perempuan siap pakai berbahan dasar tenun Sulawesi hingga Batik Minang yang dikemas dalam warna-warna vibran, Stephanus Hamy seolah ingin merangkul kaum hawa dari cakupan usia yang lebih luas. Lihat saja tampilan pakaian yang bernuansa konservatif hingga modern.

“Desain saya kali ini memang terlihat simple, tanpa banyak permainan siluet yang membentuk tubuh, tiap potongnya merupakan ready to wear yang bisa dipakai untuk segala keperluan,” ujarnya sambil terpatah, karena stroke yang dideritanya.

Batik Minang

Batik Minang dengan ciri khas warna cerah dengan motif Rumah Gadang ini menginspirasi Stephanus  untuk berkarya.

Diproduksi secara tradisional degan teknik batik tulis di Solok, Sumatera Barat, batik ini masih tergolong eksklusif. Terutama karena setiap helai batik yang dihasilkan memiliki motif yang berbeda dan hanya diolah menjadi satu sampai dua set busana.

Motif rumah gadang dipadupadan dengan motif floral dan geometris, dimasukkan dalam variasi busana-busana yang cocok dikenakan untuk segala kesempatan.

Hamy menghadirkan gaun-gaun berpotongan loose, blus, celana kulot, jaket, coat, rok lipit, tunik panjang hingga rok plist midi. Ada juga beberapa busana yang dipadukan dengan bahan chiffon flare dan chiffon crepes.  Selain dipermanis dengan detil renda berpayet serupa hiasan kalung besar yang menawan pada beberapa pasang busananya.

Kain Tenun Sulawesi

Kain tenun Sulawesi yang dieksplorasi kali ini berasal dari tiga provinsi sekaligus, yakni Tenun Tolaki, Tenun Mekongga dan Tenun Buton dari Sulawesi Tenggara.  Lalu Tenun Walida (Lipa Sabbe) dari Sulawesi Selatan dan Tenun Donggala dari Sulawesi Tengah.

Tenun Sulawesi ini memiliki garis rancang yang lebih feminin. Tiap busana diramu dengan nuansa elegan nan unik dalam mengawinkan dua motif tenun yang berbeda. Seperti salah satu busana dengan material utama Tenun Donggala dengan motif kotak-kotak dikombinasikan dengan motif Tenun Tolaki sebagai bingkai yang menawan.

Rok span, rok midi yang flowy, bustier dress, rok flare, cape, coat, blazer, atasan tanpa lengan, blus berdetail lengan lonceng hingga gaun-gaun cantik merangkum keindahan bumi Sulawesi. Tak lupa bahan lace, katun dan chiffon untuk mempermanis penampilan.

Koleksi busana tenun Sulawesi ini dilengkapi aksesoris berupa kalung mote warna-warni big size yang dibuat secara handmade, sehingga koleksinya menimbulkan kesan modern, playfull dan penuh warna.