PinkKorset.com, Jakarta – Meski pemilu presiden sudah di depan mata, namun faktanya, hingga kini masih banyak masyarakat yang menjadi swing voters.
Swing voters atau perilaku pemilih yang berubah atau berpindah pilihan partai ini umumnya belum bisa menetapkan pilihannya pada salah satu kandidat calon presiden.
Alasan yang biasa diungkapkan adalah belum yakin calon presiden mana yang pantas untuk memimpin Indonesia. Meski banyak juga yang masih terpengaruh suasana kampanye sehingga belum memiliki pilihan yang pasti.
Misalkan saja Rizka, seorang karyawati perusahaan swasta di Jakarta Selatan. Menurutnya, kandidat yang mengajukan diri menjadi calon presiden dirasa kurang tepat sehingga ia belum bisa memutuskan pilihannya.
“Belum ada yang sreg, memang tidak ada capres yang tak memiliki hal negatif, tapi keduanya belum cocok,” ujarnya kepada PinkKorset.
Nina, ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di Jakarta Selatan juga berpendapat serupa. “Dua-duanya belum capable buat saya,” ucap perempuan yang juga berprofesi sebagai social media specialist ini.
Sementara Mita mengaku, latar belakang kedua kandidat yang membuatnya bingung dalam menentukan pilihan kali ini. Kendati demikian, mahasiswi perguruan tinggi swasta ini menyatakan akan memakai hak suaranya dalam pemilihan presiden.
“Sayang kalau golput (golongan putih), satu suara menentukan masa depan bangsa soalnya,” kata perempuan yang tinggal di wilayah Jakarta Timur ini.
Rizka dan Nina rupanya juga enggan ‘golput’. Meski masih tergolong kategori swing voters, keduanya mengaku akan melakukan pencoblosan pada Rabu 9 Juli 2014.
“Dalam Islam diajarkan kalau ada pilihan-pilihan yang sulit, dua-duanya nggak bagus, pilihlah yang efek merusaknya paling kecil,” tutur Nina.
Sedangkan Rizka mengaku akan mencoblos karena khawatir kertas suaranya akan disalahgunakan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab.
Bagaimana dengan Anda?
Selanjutnya: Pemuka Agama Anjurkan Hindari Golput
