PinkKorset.com, London – Perusahaan mana yang tidak senang dengan karyawan yang rajin. Namun, bila sampai mengabaikan jatah cutinya, perusahaan justru khawatir. Mengapa?
Sebuah penelitian menunjukkan, pengabaian hak cuti oleh karyawan justru menimbulkan kekhawatiran di dunia bisnis.
The Institute of Leadership and Management yang bermarkas di Inggris menanyakan 1.000 manajer tentang kebiasaan berlibur.
Ternyata, sepanjang tahun lalu, dua dari lima manajer tidak menggunakan semua jatah cutinya. Sementara satu dari 20 manajer mengatakan mereka kehilangan paling tidak satu pekan dari jatah cuti tahunannya.
Kebiasaan ini pun menimbulkan kekhawatiran di dunia bisnis. Pasalnya, liburan dianggap sangat penting, agar para karyawan tetap bahagia dan sehat. Perusahaan pun sebaiknya memastikan semua stafnya mengambil hak cuti tahunan.
“Pegawai yang kembali dari cuti menjadi lebih segar, santai dan bersemangat kembali yang pada akhirnya baika bagi bisnis, jadi ini merupakan prioritas utama atasan untuk memastikan anak buahnya menggunakannya, bukan kehilangan cuti,” ujar Charles Elvin, pimpinan institut tersebut.
Penelitian lain menunjukkan bahkan saat liburan, banyak orang tetap menjalankan bisnis atau mengerjakan tugas-tugas kantor.
Misalkan saja survei Forbes Insights yang mengatakan bahwa ketika berlibur, 63% orang memeriksa email setiap satu atau dua jam. Hanya 3% yang tidak pernah mengirim atau menerima email.
