Trik Supermarket yang Harus Diwaspadai Foto: today

Trik Supermarket yang Harus Diwaspadai

PinkKorset.com, Jakarta – Pembelanja cerdas ternyata juga dapat ‘tertipu’ dan menghabiskan uang lebih dari yang direncanakan ketika berbelanja di supermarket.

Kita mungkin merasa cukup bijaksana untuk mengatasi pelbagai iming-iming yang ditawarkan di supermarket. Namun, membawa daftar rincian keperluan bulanan yang akan dibeli, terkadang kurang efektif membantu Anda berhemat.

Sebab, ketika  Anda melewati puluhan item, banyak taktik tersembunyi yang dilakukan produsen dan supermarket untuk membuat Anda berpikir layak mengeluarkan uang lebih.

Sabagai konsumen cerdas, Anda harus memahami bahwa nilai maksimal suatu produk akan diperoleh, bila Anda mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari produk tersebut. Ini berarti, bila membeli satu produk saja sudah cukup, buat apa membeli lebih banyak, dengan perbedaan harga yang sangat tipis.

Berikut beberapa trik yang berpotensi membuat uang Anda menguap dari dompet.

Sekantong Buah-buahan atau Sayuran

Salah satu trik supermarket yang biasa dipakai adalah membuat Anda membeli barang-barang yang mudah rusak, seperti buah dan sayuran. Harga khusus pada sekantong apel, sering dianggap penawaran bagus, sehingga Anda membelinya.

Tapi Anda akhirnya membuang beberapa apel tersebut, karena rusak sebelum dihabiskan. Jadi, hindari penawaran yang membuat Anda membeli buah atau sayuran dalam jumlah banyak, kecuali jika dapat dibekukan atau Anda akan menggunakan semua dalam waktu dekat.

Jual Mendekati Tanggal Kadaluarsa

Trik ini juga sering membuat Anda membeli lebih dari yang direncanakan. Misalkan satu pak yoghurt harganya lebih murah ketimbang membeli satuan. Tapi jika Anda tidak akan mengkonsumsinya sebelum tanggal kadaluarsa, justru itu akan merugikan. Selalu periksa tanggal kadaluwarsa.

Penurunan harga

Supermarket sering menarik perhatian Anda dengan iming-iming harga rendah dan penawaran khusus. Perhatikan dengan seksama penawaran tersebut. Mungkin Anda harus membeli dalam jumlah besar, lebih dari yang dibutuhkan, atau item ini hanya tersedia dalam jumlah sangat terbatas.

Ukuran Menyusut

Produsen sering mengurangi ukuran produk, namun masih mempertahankan harga yang sama. Mereka berpendapat bahwa ini adalah cara untuk mengurangi biaya mereka tanpa membebani Anda. Mereka berharap Anda tidak akan menyadari bahwa ukuran yang Anda dapatkan sudah berkurang.

 Tampak Murah, Padahal Tidak

Supermarket juga kerap membuat Anda berpikir bahwa membeli lebih berarti lebih murah. Misalkan saja tiga produk dengan harga Rp10.000 dibandingkan lima produk dengan harga Rp20.000. Sepertinya lebih murah membeli lima produk, … hingga Anda menghitungnya.

Tentu saja, mereka berharap Anda tidak melakukannya dan menyadari bahwa membeli tiga produk seharga Rp10.000 memiliki nilai yang lebih maksimal. Selisih harga yang tipis ini, tidak sepadan dengan manfaat yang Anda dapatkan.

Menyebabkan Kebingungan

Supermarket juga ingin membingungkan pembeli. Lumrah bagi mereka untuk memproduksi item dalam berbagai ukuran, sehingga Anda sulit menentukan nilai produk yang lebih baik. Bahkan dengan harga yang ditampilkan per unit atau per kilo, itu masih membingungkan. Mereka berharap Anda akan keluar dari toko menghabiskan lebih dari yang direncanakan.

Buy One Get One Free (BOGOF)

Tentu, tampaknya mereka memberikan sesuatu yang lebih. Tapi Anda mungkin tidak menggunakan semuanya, jadi mengapa mereka tidak bisa menguranginya sampai setengah harga? Karena mereka ingin Anda menghabiskan lebih banyak. Trik BOGOF juga memastikan bahwa Anda tidak berbelanja produk pesaing untuk sementara waktu, karena stok Anda sudah cukup.

Mendorong Pembelian Kompulsif

Produsen selalu menarik perhatian Anda dengan coklat batang dan majalah saat Anda sedang mengantri. Mereka juga mendorong membeli produk yang memiliki penawaran khusus, dengan imimng-iming produk tersebut tidak akan dijual lagi dengan harga serupa lain kali

Trik lain adalah menempatkan produk yang saling melengkapi, secara berdekatan, sehingga Anda tidak ragu mengambil roti dengan selai coklat disampingnya.

Hindari Endcaps

Endcaps atau display produk yang berada di depan dan belakang setiap lorong, adalah etalase utama bagi produsen. Mereka benar-benar membayar ekstra untuk mendapatkan posisi tersebut, sehingga jika Anda melihat penawaran khusus di ujung lorong, belum tentu memiliki nilai yang baik untuk Anda. Yang pasti, produk tersebut ditempatkan di sana dengan harapan Anda membuat melakukan pembelian.

Jangan Percaya Brosur

Beberapa toko akan mengiklankan “penawaran” di iklan mingguan yang sebenarnya bukan penawaran sama sekali. Harga jual yang diiklankan sebenarnya harga biasa, tapi masuk dalam iklan untuk membuatnya tampak seolah-olah ada penawaran khusus. Jangan berasumsi bahwa semua item pada iklan memberikan promosi.

Produk Setingkat Mata Lebih Mahal

Biasanya, produk yang paling mahal ditempatkan pada rak setingkat mata, mendorong Anda untuk meraih mereka terlebih dahulu. Sedangkan merek yang lebih murah biasanya ditempatkan pada rak yang lebih rendah, sehingga Anda baru melihatnya, setelah memilih produk yang akan dibeli.

Jika Anda belanja sereal, perhatikan bahwa semua sereal manis untuk anak-anak, ditempatkan setinggi mata mereka.

Keranjang Ukuran Besar

Jika Anda ke supermarket untuk mengambil beberapa produk, jangan otomatis mengambil keranjang besar. Toko sering memberikan keranjang besar dengan harapan kita mengisinya, bahkan jika kita tidak pernah bermaksud membeli banyak. Ambil keranjang tangan, kecuali jika Anda memang akan membeli banyak produk. Hal ini mencegah pembelian lebih dari yang direncanakan.

Hindari Sampel

Selalu menyenangkan untuk dapat mencoba produk tertentu sebelum Anda membeli, terutama untuk makanan. Apalagi bagian makanan di supermarket biasanya menggoda dengan aroma sedap dari ayam goreng atau roti yang baru dipanggang. Namun, menggigit sampel makanan, dapat mengirim sinyal ke otak Anda untuk mengkonsumsi lebih banyak.

Telah ada penelitian yang menunjukkan bahwa makanan sampel dapat membuat Anda kurang disiplin sebagai pembelanja. Hindari juga berbelanja ketika lapar, karena akan memicu Anda mengambil lebih banyak.

Supermarket bukanlah layanan publik, namun bisnis yang bertujuan menghasilkan uang. Sehingga tidak mengejutkan bila mereka ingin mengeruk uang sebanyak mungkin dari Anda, baik dengan alunan musik yang membuat Anda betah berlama-lama atau tata letak supermarket dan penempatan produknya yang strategis. Beberapa taktik mereka cukup jelas terlihat, sementara yang lain samar-samar.

Jadi, berhati-hati terhadap semua cara yang diterapkan produsen dan supermarket, yang berpotensi membuat Anda menghabiskan lebih banyak uang ketika berbelanja.

zp8497586rq