Alkohol Saat Hamil? Be Smart! [babysmiles]

Alkohol Saat Hamil? Be Smart!

PinkKorset.com – Ahli kesehatan menegaskan perempuan yang sedang hamil kerap mendapat saran yang membingungkan terkait minuman beralkohol.

Dalam jurnal kesehatan BMJ, para dokter spesialis anak dan kandungan di Inggris menulis, banyak perempuan mendapat saran yang membingungkan serta saling bertentangan, yang berpotensi meningkatkan risiko pada anak mereka.

Pensiunan spesialis anak Mary Mather dan Kate Wiles, doktor yang sedang melakukan riset mengenai kehamilan di yayasan Guy’s and St Thomas’ NHS Foundation Trust mengatakan, ’satu-satunya saran beretika dan masuk akal adalah perempuan hamil harus menghindari alkohol total selama kehamilan.’

Jika sang ibu minum alkohol saat mengandung, sang bayi berpotensi menderita sindrom alkohol, keterbelakangan mental, masalah kelainan perkembangan dan perilaku, dan berat badan lahir rendah.

Banyak saran yang membingungkan

Sayangnya, banyak saran yang bertentangan terkait minum alkohol selama kehamilan.

Misalkan saja Kementerian Kesehatan di Inggris merekomendasikan para perempuan untuk menghindari alkohol sama sekali. Namun disebutkan, jika mereka memilih untuk minum, maka tidak boleh lebih dari satu atau dua gelas kecil alkohol, sekali atau dua kali dalam sepekan.

Sementara itu, Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) mengatakan minum terlalu banyak dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Para ibu hamil pun seharusnya tidak mengonsumsi alkohol dalam trimester pertama.

Namun ditambahkan setelah bahwa minum satu atau dua gelas kecil, tidak lebih dari sekali atau dua kali sepekan, tidak berbahaya.

The National Institute for Health and Care Excellence (Nice) menyarankan perempuan untuk menghindari alkohol dalam trimester pertama, karena dapat meningkatkan risiko keguguran.

Para tenaga medis di negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Prancis, Norwegia, Israel, Meksiko, Australia, Irlandia, Selandia Baru dan Spanyol juga menyarankan tidak ada alkohol selama kehamilan.

Ibu hamil harus cerdas

Dalam artikel BMJ, para dokter mengatakan bagaimana dan kapan kerusakan janin terjadi, tidak diketahui dan akan bervariasi tergantung masing-masing kehamilan.

Namun para calon ibu harus tahu, tidak ada bukti mengenai ambang batas aman dari konsumsi alkohol selama kehamilan, yang dapat memberi kepastian bahwa minum alkohol aman.

Data menyebutkan bahwa angka calon ibu yang berhenti minum alkohol selama masa kehamilan naik drastis. Sekitar 48% dari perempuan hamil yang minum alkohol akhirnya berhenti mengkonsumsi lakohol, dibandingkan 33% di 2005.

Jumlah perempuan yang telah berhenti minum alkohol selama kehamilan meningkat. Angka terbaru menunjukkan 48% perempuan yang biasanya minum alkohol memilih berhenti, dibandingkan dengan 33% pada tahun 2005.

Sisanya, sekitar 2% melaporkan tidak ada perubahan atau justru minum lebih banyak.