Awal Mula Tradisi Membangunkan Sahur

Sahur adalah waktu makan sebelum menunaikan puasa untuk mengisi energi.

Seringkali orang-orang kesulitan untuk bersahur karena waktunya yang sangat pagi, umumnya berkisar antara pukul 3 pagi hingga sesaat sebelum azan shubuh.

Oleh karena itu, sebuah tradisi membangunkan orang untuk bersahur muncul. Di Indonesia, budaya ini disebut grebek sahur yakni sekumpulan orang-orang yang bersorak sahur sambil memainkan alat musik perkusi.

Di negara-negara Arab, orang yang membangunkan sahur memiliki sebutan yang berbeda-beda.

Di Kuwait pelakunya dijuluki Abu Thhubailah, di Arab Saudi disebut Az-Zam zami dan di Mesir dikenal dengan Al-Muskhirati.

Budaya membangunkan sahur bermula di Mesir oleh Atabah bin Ishaq, Gubernur Mesir pada Dinasti Abbasiyah, Al-Munthasir Billah (861-862 M). Ia dijuluki sebagai Al-Muskhirati pertama.

Pada 238 H, ia terpanggil membangunkan orang-orang untuk bersahur. Ia melakukannya dengan berjalan kaki berkeliling di Kota Kairo (wilayah Fustat Lama).

Namun kini, keberadaan Al-Muskhirati tergeser oleh pengeras suara di masjid.

Sumber: Republika