Banyak Nonton TV Picu Anak Obesitas [huffpost]

Banyak Nonton TV Picu Anak Obesitas

PinkKorset.com – Menonton televisi memang jadi salah satu hiburan menyenangkan. Namun, bagi anak-anak, kebiasaan ini ternyata membawa dampak buruk.  

Sebuah studi teranyar menemukan bahwa anak-anak usia TK (Taman Kanak-kanak) dan SD awal yang menonton televisi (TV) lebih dari satu jam sehari, berpotensi mengalami masalah kegemukan dibandingkan anak-anak yang menonton TV dengan durasi kurang dari satu jam sehari.

“Anak-anak yang menonton TV satu hingga dua jam lebih gemuk dibandingkan anak-anak yang menonton TV kurang dari satu jam. Bobot mereka juga hampir sama dengan anak-anak yang menonton lebih dari dua jam sehari,” ujar kepala peneliti Dr. Mark DeBoer, dari Universitas Virginia.

American Academy of Pediatrics saat ini masih merekomendasikan waktu menonton televisi dua jam sehari bagi anak-anak. Namun, hasil riset menunjukkan seharusnya anak-anak hanya diperbolehkan menonton televisi separuh dari rekomendasi waktu tersebut.

Riset yang dipublikasikan di pertemuan tahunan Pediatric Academic Societies, di San Diego, AS, akhir April kemarin, menggunakan data dari survei Early Childhood Longitudinal, dengan 11.113 responden anak-anak yang mendaftar di TK pada tahun ajaran 2011-2012.

Penelitian ini mengumpulkan informasi mengenai gaya hidup yang memengaruhi performa pendidikan anak, termasuk durasi penggunaan komputer dan TV, seperti yang dilaporkan orang tuanya. Selain itu, berat dan tinggi badan anak juga diukur.

Informasi serupa diambil lagi setahun kemudian dari para pelajar dan orang tua siswa.

Hasilnya, ada beberapa korelasi yang mencolok antara kebiasaan menonton TV dan berat badan.

Data tersebut menunjukkan bahwa anak usia TK dan SD tingkat awal yang menghabiskan setidaknya 60 menit di depan layar TV, 39% berpotensi mengalami kelebihan berat badan dan 86% berpotensi mengalami obesitas, ketimbang mereka yang menonton TV satu jam atau kurang dalam sehari.

Korelasi menonton TV dan kegemukan

Riset yang mengaitkan kebiasaan berjam-jam di depan televisi dengan potensi kegemukan, telah dilakukan selama 30 tahun.

Sebuah studi 1985 yang meneliti anak usia 6 sampai 11 tahun, menyimpulkan bahwa para orangtua menggemukkan anak-anaknya di depan televisi. Selain itu, ada pula riset yang menemukan bahwa anak-anak yang memiliki televisi di kamar tidur, berpotensi lebih gemuk.

Meski riset ini tidak menjelaskan bagaimana TV dapat menambah berat badan anak, riset sebelumnya menunjukkan bahwa paparan iklan mungkin menjadi salah satu penyebab.

Dalam studi 2013 tentang anak-anak, obesitas dan kebiasaan menonton, tim peneliti dari Harvard University dan Boston Children’s Hospital menemukan bahwa memperhatikan acara televisi berpengaruh terhadap berat badan, ketimbang penggunaan media lain, seperti komputer dan video game.

Mereka berteori bahwa iklan dapat mempengaruhi preferensi untuk gula, makanan tidak sehat. Selain mendorong aktivitas ngemil.

Melihat dampaknya, mungkin ini saat tepat untuk membatasi lama menonton televisi pada anak-anak. Meski melakukannya tentu tidak mudah. Terutama mengingat satu rumah saat ini memiliki televisi lebih dari satu.