PinkKorset.com – Yahoo Finance menetapkan situs jejaring sosial ini sebagai Company of the Year 2015.
Yahoo Finance menunjuk Facebook sebagai Company of the Year 2015 karena beberapa alasan. Jika sebagian besar perusahaan berusaha menambah konsumen dan pendapatan, Facebook melaju ke arah yang berbeda.
Situs besutan Mark Zuckerberg dan kawan-kawan ini memulai program relawan yang diberi nama 2G Tuesdays. Insinyur, pengembang, atau siapapun yang terarik bisa menggunakan Facebook pada kecepatan rendah.
Ini digunakan untuk mempromosikan internet di wilayah-wilayah berkembang seperti India dan Afrika. Jika Anda mengeluhkan internet lemot, orang-orang ini malah mencoba kecepatan rendah agar layanan Facebook bisa berkembang.
“Ini cara terbaik untuk berempati dengan pengguna yang menghadapi kondisi tersebut,” kata direktur engineering Facebook, Tom Alison. Kerendahan hati Facebook ini bukan satu-satunya alasan Yahoo Finance memilihnya.
Diantaranya harga saham yang naik lebih dari 35% serta margin profit 18%. Angka itu hampir mendekati dua raksasa teknologi AS, Google dan Apple, serta lebih baik ketimbang angka yang dibuat Microsoft.
Kapitalisasi pasar Facebook juga mencapai US$300 miliar tahun ini, membuatnya tercatat di posisi ke-7 perusahaan AS yang paling berharga. Sikap Zuckerberg sebagai CEO juga melambungkan pamor Facebook.
Diantaranya, mengambil cuti dua bulan karena bayinya baru lahir. Sangat jarang ada CEO perusahaan Fortune 500 yang melakukannya. Ia juga mendonasikan 99% kekayaannya, tindakan luar biasa yang banyak dipuji berbagai kalangan.
Saat ini, Facebook memiliki 1,6 miliar pengguna dan 1,4 miliar (88%) diantaranya mengakses lewat aplikasi ponsel atau mobile devices. Sebanyak 660 juta dari pengguna mobile juga login di komputer dan 730 juta hanya via mobile.
Sekitar 75% pendapatan Facebook diperoleh dari iklan mobile yang dirangcang amat hati-hati agar muncul sekali setiap Anda scroll 20-30 postingan di news feed. Saham Facebook pernah bernilai US$18 pada 2012 dan kini mencapai US$103.
Perusahaan yang bermula dari startup ini juga menjadi pemilik layanan lainnya seperti Oculus dan Instagram. Juga yang baru mereka gandeng pada 2014 dengan nilai pembelian US$19 miliar adalah WhatsApp, layanan perpesanan mobile.
