Deteksi Dini Cegah Kanker Kolon [google]

Deteksi Dini Cegah Kanker Kolon

PinkKorset.com, Jakarta – Semakin cepat dideteksi, kanker kolon semakin mudah dicegah dan disembuhkan.

Professor & Consultant Internist-Gastro Entero Hepatologist, Prof. dr. L. A. Lesmana, PhD, Sp.PD, KGEH, FACP, FACG, FINASIM mengatakan, masalah kanker kolon di Indonesia yakni terlambatnya penanganan.

“Kebanyakan orang dibawa ke rumah sakit setelah kanker kolon stadium C,” katanya saat media gathering MRCCC Siloam Hospitals Semanggi di Jakarta, Senin (7/12/2015).

Menurutnya, ada empat tingkat keparahan kanker kolon. Pertama, stadium A (sel kanker di dalam usus), stadium B (terjadi benjolan kecil di dinding usus), stadium C (benjolan atau polip bertangkai sudah keluar dari dinding usus dan mengenai kelenjar) dan stadium D (terjadi komplikasi mengenai hati).

Prof. Lesmana menambahkan, stadium C termasuk dalam kondisi cukup parah.  “Kalau belum kena kelenjar bisa dioperasi. Tapi kalau sudah terkena butuh kemoterapi. Survival rate-nya 13 minggu” katanya lagi.

Kanker kolon dapat dideteksi dengan berbagai metode, antara lain kolonoskopi, barium x-ray dan PET scan.

Umumnya paling sering digunakan adalah kolonoskopi, pengecekan menggunakan selang fleksibel dan kamera kecil yang dimasukan melalui anus.

Prof. Lesmana menyarankan, melakukan kolonoskopi sampai usus buntu. Dikarenakan, saat ini kanker kolon tak hanya di usus kiri tetapi juga kanan.

“Usus kiri berisi feses (tinja padat) terasa sakit bila ada penyumbatan (akibat kanker). Sementara usus kiri tinja masih cair, cenderung tidak terasa sakit,” ucapnya.

Proses pengecekan ini memakan waktu 30-60 menit. Bila ditemukan polip bertangkai dapat langsung diambil dengan teknik bedah laparoskopi kolostomi.

Sementara stadium lanjut dapat menempuh metode pemotongan usus (open colectomy), kemoterapi, radioterapi dan terapi target.