Dua Dekade dan Glenn Fredly

PinkKorset.com, Jakarta – Glenn Fredly sukses menggemparkan seisi Istora Senayan, Jakarta.  Sebanyak 26 lagu dan berbagai kejutan menghibur para penonton.

Sabtu malam itu, penonton riuh menanti bintang pujaannya. Layar led berbentuk tabung di tengah panggung bundar menampilkan waktu mundur menjelang munculnya Glenn tepat pada pukul 20.20 WIB.

Lagu Indonesia Raya menjadi pembuka konser ‘Menanti Arah’ , dengan kilatan cahaya merah dan putih yang menyilaukan.

Layar led berukuran jumbo memutarkan video klip musik Kahitna, ME, Slank dan Sheila On 7.  Pengunjung pun dibawa pada suasana era 90-an.

Seketika lampu padam dan tiba-tiba lampu besar menyorot  ke tengah panggung. Layar led raksasa terangkat perlahan dan Glenn muncul mengenakan jaket dan sepeda berwarna merah.

glenn2

Teriakan penonton menyambut kemunculan penyanyi berdarah Ambon ini. Glenn pun membalasnya dengan atraksi bersepeda di panggung berbentuk lingkaran (360’ center stage).

Penyanyi yang memulai bermusik sejak 1995 ini berenergi seketika saat menyanyikan You Are My Everthing sebagai lagu pertama konser malam itu. Suasana penonton pun pecah saat Glenn menyanyikan lagu nge-beat ini.

Kostum yang dikenakan Glenn membuatnya santai dan bebas bergerak. Ia tampil dengan atasan blazer merah dipadu kaos hitam dan bawahan celana jogger pendek dan sepatu sneakers putih.

“Selamat malam Istora!,” sapa Glenn kepada para penonton.

Penyanyi yang baru saja merayakan hari jadi ke-40 ini pun membawakan lagu kedua berjudul Timur. Penonton kembali dibuat berjingkrak dan larut dalam euforia.

Glenn pun bernyanyi di tengah panggung dan memainkan gitar. Saking semangat, ia memetik dawai gitar sampai berlutut. Tembang Terserah  meredakan suasana yang mulai memanas.

Terdengar teriakan penonton ucapkan i love you Glenn!. Ia pun membalas, “I love you too”.

Seakan sadar banyak penggemar yang bertanya-tanya tentang tata panggung lingkaran 360 derajat, Glenn pun menjawab, “Enggak penting bagaimana melihat Glenn. Yang penting saya lihat kalian semua”.

Penonton pun riuh mendengar ucapan Glenn tersebut. Suasana semakin hingar bingar ketika wajah Aura Kasih, perempuan yang sedang dekat dengannya tertangkap kamera dan terproyeksi di layar.

Glenn kembali menggoyang Istora dengan lagu Belum Saatnya. Ia tampak asyik bernyanyi sambil memainkan tamborin.

Selepas menyanyikan lagu ini, ia merasa kelelahan dan sedikit berkelakar. “Luar biasa malam ini! Pertama kali di panggung seperti ini. Faktor usia enggak bisa dibohongi,” katanya sembari meneguk air minum. Penonton pun tertawa saat mendengar celoteh Glenn.

glenn5

Setelah itu, energi Glenn kembali meningkat. Ia membawakan lagu Malaikat Juga Tahu milik Dee Lestari. Lagu yang dibawakan untuk didedikasikan kepada anak dengan down syndrome.

Lagu yang sangat menyentuh perasaan ini semakin indah dengan dentingan Sasando, alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur.

Ketika membawakan lagu Pada Satu Cinta, falset bernada tinggi ala Glenn memukau penonton.

Setelah memainkan gitar dan tamborin, Ia juga memamerkan gaya bermusiknya dengan piano sambil melantunkan lagu Kau dan Tega.

Sementara tiupan saxophone oleh Nicolaus Manuputty sesaat membuat penonton terperanjat ketika Glenn menyanyikan Sekali Ini Saja.

Perjumpaan dengan Funk Section

Pada malam itu, Glenn menerima kejutan dengan kehadiran band Funk Section. Momen ini menjadi sangat bernilai bagi Glenn. Pasalnya, selama hampir 20 tahun ia tidak pernah bertemu dengan band pertamanya.

“Ketemu dipanggung besar 20 tahun lalu, masih pakai putih abu-abu. Mereka memengaruhi perjalanan karier saya,” ujar Glenn sambil mengenak masa-masa menjadi vokalis Funk Section.

Band yang beranggotakan Eka Bhakti, Irfan Chasmala, Idang Nursaid, Mus Mujiono dan Yance Manusama tersebut lalu mendendangkan lagu Pantai Cinta.

Tio Pakusadewo dan Julie Estelle

Usai menyanyikan Filosofi dan Logika (ost. Filosofi Kopi), Glenn bersembunyi di  balik panggung. Tanpa diduga Tio Pakusadewo muncul dengan kaos merah putih dibalut jaket kulit dan celana panjang hitam.

Sambil mengenakan kacamata hitam, Tio meniupkan harmonika dengan merdu dan menyanyikan Sabda Rindu. Di akhir aksi, Ia melemparkan topi ke arah penonton.

Aktris cantik Julie Estelle menjadi bintang tamu selanjutnya. Muncul dari bawah panggung sambil memainkan piano, suara merdu Julie seakan menghipnotis penonton. Apalagi ia malam itu mengenakan gaun putih berkilau yang membuat siapapun terkesima.

Kedua judul lagu yang dibawakan Tio dan Julie merupakan original soundtrack film Surat Dari Praha. Film yang diproduseri Glenn bersama Angga Dwimas Sasongko ini direncakan akan rilis tahun depan.

Rehat sejenak, Glenn pun muncul kembali mengenakan jas dan celana panjang hitam. Dengan panggung yang didesain melingkar, Glenn sesekali turun dari panggung untuk menyapa penonton.

Kejutan lain muncul ketika Glenn mengajak anjing chow-chow kesayangannya AXL Rose The Rock Star masuk panggung.

  Me, Axl & BMX … Konser #MEnantiaRAH Photo by @blekribe   A photo posted by Glenn Fredly (@glennfredly309) on

Konser Berjalan Sukses

Malam itu, Glenn sukses mengguncang Istora Senayan, Jakarta. Penonton pun mendapatkan banyak kejutan dan kegembiraan. “Keberhasilan ini saya persembahakan untuk kemajuan musik panggung di Indonesia,” katanya.

Sebanyak 26 lagu disajikan dalam konser malam itu. Jumlah ini melebihi total lagu yang direncanakan sebanyak 20 lagu.

Glenn sukses menggelar konser ‘Menanti Arah’ dengan durasi konser cukup panjang. Walaupun begitu, ia tetap terlihat fit hingga konser usai.

Ia merasa energi ekstranya diperoleh dari semangat para penonton. “Stamina memang perlu. Yang terbesar buat saya adalah energi semua orang pada malam ini. Panggung seperti taman bermain saya,” ucapnya.

Stand for you! Konser #MEnantiaRAH

A photo posted by Glenn Fredly (@glennfredly309) on