Hal-hal Ini Bisa Memicu Depresi [huffpost]

Hal-hal Ini Bisa Memicu Depresi

PinkKorset.com – Di Amerika Serikat (AS) saja, depresi diperkirakan menimpa 5% populasi atau sekitar 15 juta orang. Berikut hal-hal yang ternyata bisa memicu depresi.

Meskipun makin banyak kasus depresi ditemukan, para dokter belum yakin apa saja sebenarnya pemicu depresi dan apakah sama di setiap orang.

Tentunya ada hal-hal yang sudah diketahui bisa memicu seperti stres berat atau kelainan yang mempengaruhi otak dan mood Anda.

Ada juga hal-hal yang mengejutkan dan misterius terkait depresi, yang terkadang tak diduga namun bisa terjadi.

Diet Karbohidrat Berat

Beberapa tipe karbohidrat memang baik. Tapi tidak dengan karbohidrat olahan seperti keripik, biskuit, dan minuman bersoda. Seringkali, karbohidrat olahan ini dihubungkan dengan masalah kesehatan seperti kanker payudara dan penyakit jantung.

Periset mereview data 70 ribu perempuan menopause dan menemukan, diet dengan karbohidrat olahan seperti roti dan nasi putih, berhubungan dengan depresi. Makanan ini juga mempengaruhi mood dan rasa lelah.

Pekerjaan Middle-Management

Studi terbaru Columbia University menyebutkan, supervisor dan manager cenderung mudah terserang depresi ketimbang yang berada di bawah atau atas mereka. Beban pekerjaan dan tanggung jawab berada di pundak mereka. Ini memicu stres dan depresi.

Masalah Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid yang kelewat aktif atau kurang aktif seringkali berhubungan dengan naik turunnya berat badan. Juga berkaitan dengan rambut rontok, selalu merasa kedinginan, dan depresi. Ini karena tiroid mengeluarkan hormon yang meregulasi metabolisme.

Sejumlah pakar menyatakan, penderita depresi lebih baik mengonsumsi obat hormon tiroid ketimbang obat depresi.

Mengikuti Berita

Mengikuti berita tak selalu baik bagi kesehatan. Memang, Anda akan menjadi lawan bicara yang menyenangkan. Tapi menurut riset, ini juga menjadi katalis untuk depresi. Sebab, berita yang disiarkan tak selalu kabar baik.

Menghabiskan banyak waktu untuk fokus ke kabar buruk membuat dunia ini terasa seperti tempat yang tak baik. Lagi-lagi, hal ini menyebabkan Anda depresi. Jika memang harus mengikuti berita, seimbangkan dengan berita baik.

Terlalu Sering di Facebook

Riset sudah membuktikan. Media sosial membuat Anda narsis, sedih, dan pada akhirnya bisa menghancurkan hidup. Medsos memang bisa produktif untuk menghubungkan Anda dengan keluarga, kerabat, dan kawan-kawan yang jauh.

Bukan Facebook-nya yang menyebabkan depresi. Namun Anda yang hanya duduk diam, melihat hidup orang lain, update status mereka, hingga foto-foto liburan. Ingat, Facebook seringkali merefleksikan masa-masa bahagia penggunanya dan bukan keseharian mereka.