Hati-Hati, Hackers Intip Profil LinkedIn Anda [youtube]

Hati-Hati, Hackers Intip Profil LinkedIn Anda

PinkKorset.com – Jejaring sosial kaum profesional ini memang banyak manfaatnya. Tapi hati-hati, jarang sembarang menerima permintaan pertemanan.

Sebagaimana dipantau Symantec.com, telah banyak insiden terjadi yang melibatkan akun-akun LinkedIn palsu untuk menyerang bisnis berbasis layanan networking.

Jejaring sosial yang memiliki 400 juta pengguna di seluruh dunia ini menjadi salah satu alat bagi para scammers untuk terhubung dengan profesional sesungguhnya.

Tujuan utamanya sudah jelas, mereka hendak mencuri informasi. Sekecil apapun, informasi itu jika dikumpulkan bisa berguna.

Biasanya, akun penipu memiliki pola sebagai berikut.

Mengaku Sebagai Perekrut

Biasanya, hackers mengaku sebagai perekrut dari perusahaan yang belakangan terbukti fiktif. Mereka juga kadang mengaku bekerja untuk diri sendiri atau wirausahakan. Dengan begini, mudah bagi mereka untuk masuk ke jaringan bisnis profesional. Perekrut memang menggunakan LinkedIn untuk mencari kandidat potensial. Penggunanya berharap akan dihubungi profesional dan ini celah bagi para hackers.

Foto Palsu

Penipu seringkali menggunakan foto palsu yang mereka curi dari berbagai tempat di internet. Mulai dari foto palsu yang dibeli dari situs-situs berbayar hingga mencuri foto profesional sesungguhnya. Ini cukup mudah, tinggal mencari foto dengan keyword yang tepat via Google Images.

Profil Copy-Paste

Isi profil mereka, biasanya di kolom Summary dan Experience, dengan seenaknya mengopi milik profesional sesungguhnya. Kadang, hanya diubah sedikit dan seperluhnya jika si hackers tidak malas.

Penuh Kata Kunci (Keyword)

Ini bertujuan untuk mempermudah pencarian. Sehingga, profil mereka akan muncul saat sedang dicari di LinkedIn. Keyword tersebut biasanya spesifik. Misal ‘Reservoir Engineer’ atau ‘Cargo Securement Training’. Keyword ini cukup penting agar mereka tepat sasaran.

Nasihat Menggunakan LinkedIn: Skeptis!

Anda para profesional pengguna LinkedIn hendaknya lebih skeptis saat hendak add seseorang ke jaringan Anda. Jika tak pernah bertemu sebelumnya, jangan langsung berteman. Perlu diingat, akun-akun palsu ini tumbuh subur karena ‘dukungan’ para pengguna asli.