Inspirasi Gaya Rambut Empat Benua

PinkKorset.com, Jakarta – Apakah Anda kerap bosan dengan tatanan rambut yang itu-itu saja? Coba gaya rambut yang terinpirasi dari  empat benua ini.

Hair Trend Makarizo 2015/2016 merilis gaya rambut bertajuk Fuzione, yang terinspirasi dari budaya empat benua.

Fuzione berasal dari bahasa Itali yang berarti perpaduan (fusion). Tren ini menampilkan sebuah konsep perpaduan kombinasi dari tren budaya dari suatu negara, mulai dari Eropa, Afrika, Amerika dan Asia.

Menurut hasil riset yang dilakukan Makarizo, aspirasi konsumen saat ini adalah traveling. Kecenderungan masyarakat untuk traveling pun menjadi inspirasi besar dalam kehidupan sehari – hari.Ragam perpaduan budaya dan waktu ini terlihat dari makanan, gaya hidup, mode dan sejenisnya, yang beberapa tahun terakhir semakin dipopulerkan.

Tim artistik Makarizo menampilkan 16 Look kreatif yang terbagi atas Spring Summer dan Fall Winter, dengan tampilan Pret a Porter yang dapat dipakai sehari-hari dan Haute Couture yang dramatis.

Dalam hair show kali ini diperlihatkan 8 koleksi Spring / Summer serta cuplikan 8 koleksi Fall / Winter yang dirilis September mendatang.

Emakarizo---Shinglelishropa – Shinglelish

Shinglelish berasal dari perpaduan Shingle English Rose. Flapper Shingle populer pada era 1920-an dengan cirri khas potongan rambut Bob.

Gaya rambut tersebut dipadukan dengan kecantikan English Rose dengan rambut keriting yang membingkai wajah. Gaya rambut ini menonjolkan sisi feminin, elegan dan charisma bagi perempuan.

Afrika – Afroque makarizo---Afroque

Afroque diambil dari perpaduan Afrika dan periode Baroque.  Model rambut Afrika bagian Selatan kebanyakan memakai penutup kepala (head-tie) berukuran besar dan kaku.

Sedangkan periode Baroque banyak mengaplikasikan tatanan rambut sasak (bouffant) yang besar. Afroque menampilkan rambut lurus dan halus menjadi kelopak-kelopak pita besar seolah turban Afrika saat zaman Baroque. Bagi perempuan, model rambut ini memberikan tampilan haute couture yang chic dan elegan.

makarizo---NavieAmerika – Navie

Istilah Navie diambil dari nama suku asli Amerika yang terbesar yaitu Navajo dan juga gaya khas tahun 1970-an, Hippie. Hakekatnya, Navie menonjolkan kecantikan warna rambut perempuan suku Navajo. Gaya ini menampilkan ombre dengan akar rambut berwarna yang semakin terang untuk menyesuaikan era Hippie.

Tanpa melupakan ikat kepala yang simbolis, sebagian rambut dikepang dan dijadikan ikat kepala menawan seperti Pocahontas. Navie adalah pilihan tepat bagi yang suka tampilan Pret-a-Porter yang simple dan unik.

Amerika – Bracazilly  makarizo---Bracazilly

Bracazilly lahir dari percampuran unsur Brazilian Carnavale dengan era 1950-an yang seolah hidup dalam Rock and Roll.

Tren rambut ini menampilkan kreativitas dari segi gaya rambut, kostum dan tata rias yang menggambarkan gairah masa muda.

Keceriaan Brazilian Carnavale dengan kesan klasik nan funky dari Rockabilly disatukan dalam gaya rambut Haute Couture Bracazilly.

makarizo---RotwistAsia – Rotwist

Perpaduan budaya Indonesia melalui hiasan kepala penduduk Pulau Rote (Ti’I Langga) dengan twist ala perempuan glamor era 1940-an, menghasilkan gaya rambut Rotwist.

Tampilan Haute Couture paduan pesona Timur dan Barat ini terbentuk dari anyaman, dengan ujung yang tinggi serta twist besar pada puncak kepala, sehingga membuatnya menjadi daya tarik tersendiri.

makarizo---Wushi-MoAsia – Wŭshī-Mo

Wŭshī-Mo merupakan singkatan dari Wŭshī, (barongsai dalam bahasa Tiongkok), serta Mo dari kata modern. Gaya rambut ini menunjukkan kecantikan boneka Tiongkok dengan komponen  masa lalu dan masa kini.

Dengan teknik Blunt Cut yang rapi, rambut dibentuk agar ujung rambut bervolume dan menyerupai China Pavilion dengan siluet seperti piramida. Terinspirasi dari gradasi rambut merah barongsai, gaya rambut Pret-a-Porter ini muncul dengan dua warna.

makarizo---HarabukiAsia – Harabuki

Harabuki menyatukan gaya popular Harajuku dari Jepang dengan elegansi Kabuki, teater tradisional Jepang.  Kedua unsur ini unik namun saling berlawanan.

Harajuku menampilkan Street Fashion ceria yang “memberontak” dari gaya tradisional Jepang. Sedangkan Kabuki justru memperlihatkan unsur tradisional yang kental dan artistik.

Kecantikan rambut hitam panjang pada Kabuki dan warna-warna menyala serta potongan asimetris yang melambangkan gaya harajuku yang eksentrik, muncul pada tampilan Pret-a-Porter Harabuki.

makarizo---Tibed’orAsia – Tibed’or

Tibed’or adalah singkatan dari Tibet D’or yang tidak lain merupakan perpaduan tampilan dari gaya rambut masyarakat Tibet dengan era Elizabethan (Ratu Elizabeth). Ini sebabnya tampilan ini menggunakan kata D’or yang dalam Bahasa Prancis berarti emas.

Pertemuan kedua kebudayaan tersebut menghasilkan komposisi yang menarik yaitu tampilan Haute Couture Tibet’or.

Rambut panjang yang seluruhnya dikepang dibentuk menjadi sanggul modern, sedangkan sisa rambut ditata menjadi seperti ruffs (kerah putih) sang ratu, yang memadukan kebudayaan tradisional Tibet dengan keanggunan era Elizabethan.