PinkKorset.com, New York – Menyediakan jajanan gratis di kantor ternyata sebuah investasi. Benarkah hal ini juga berhubungan dengan produktivitas karyawan?
Di berbagai belahan dunia, para pekerja umumnya harus memikirkan diri mereka sendiri. Kewajiban perusahaan tak termasuk memasok jajanan gratis.
Namun begitu, menyediakan jajanan gratis malah meningkatkan produktivitas karyawan. Ini sebabnya berbagai perusahaan besar di Amerika Serikat (AS) memiliki anggaran snack.
Menurut riset Employee Benefits Survey 2015 milik Human Resources Management di AS, sebanyak 22% perusahaan sudah menyediakan makanan dan minuman gratis di kantor.
“Jika makanan tersedia, karyawan bekerja lebih lama dan produktivitas makin tinggi,” kata Ken Oehler dari Aon Hewitt, firma konsultasi human resources.
Riset mengenai kaitan jajan gratis dan produktivitas sebenarnya sudah pernah dilakukan. Misalnya studi pada 2012 lalu oleh Towers Watson.
Dalam riset itu disebutkan, lingkungan kerja yang mengutamakan kesejahteraan karyawannya, baik fisik, emosional, dan sosial, mencatatkan marjin operasional lebih banyak.
Sementara studi oleh Staples pada 2011 menyebutkan, 50% pekerja ke luar kantor untuk mencari jajanan setidaknya sekali dalam sehari.
Beberapa bahkan hingga lima atau enam kali. Ini berarti, hilangnya 2,4 miliar jam produktivitas di AS saja, hanya untuk mencari jajanan.
Menghemat anggaran tentunya misi perusahaan manapun. Memberi makan atau jajan gratis harusnya menjadi hal yang dipertimbangkan setiap perusahaan.
“Ini tindakan kecil dan mungkin murah bagi beberapa perusahaan, tapi sangat simbolis,” ujar Andrew Chamberlain, chief economist di situs job-review, Glassdoor.
Jajanan gratis, lanjut Chamberlain, kadang tampak seperti hadiah. Meniadakannya bisa memiliki efek psikologis yang merugikan perusahaan.
Snack ini juga meningkatkan employee engagement, jargon andalan HRD untuk investasi emosional karyawan terhadap perusahaannya.
