Kapan Anak Diajarkan Bahasa Asing? [dailymail]

Kapan Anak Diajarkan Bahasa Asing?

PinkKorset.com, Jakarta – Banyak pendidikan usia dini yang memasukkan bahasa asing dalam kurikulumnya. Sebenarnya kapan umur yang tepat belajar bahasa kedua?

Anak yang lancar bercuap-cuap dengan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya tentu menjadi kebanggaan bagi orang tua. Apalagi ada anggapan, bahwa kemampuan bahasa asing menjamin karir yang bagus di kemudian hari.

Padahal, anak yang ditargetkan mampu berbahasa asing sejak dini akan kehilangan pijakan budaya karena tidak mengerti bahasa ibu dengan baik.

Lalu, kapan saat tepat anak diajarkan bahasa asing?

Barbara Zurer Pearson, penulis buku Raising a Bilingual Child mengatakan, tak ada kata terlambat atau terlalu cepat, untuk mengajar bahasa kedua untuk anak.

“Belajar bahasa kedua itu lebih mudah untuk anak-anak di bawah 10 tahun, dan lebih mudah lagi untuk anak balita, dibandingkan dengan orang dewasa yang butuh upaya lebih besar untuk memelajarinya,” tuturnya.

Pengamat Pendidikan Darmaningtyas menuturkan, anak-anak boleh diperkenalkan sejak usia dini. “Tapi jangan ditargetkan belajar bahasa asing. Tetap yang ditekankan adalah bahasa ibu,” ucapnya kepada Pinkkorset.com..

Ia menuturkan, tokoh pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara menyarankan pengajaran dengan bahasa ibu kepada anak hingga kelas 3 SD agar mereka mengenal bahasa ibu lebih baik.

“Kalau saya di tengah-tengahnya. Untuk memahami komunikasi dan budaya kita memang lebih baik diajarkan bahasa ibu,” katanya

Penekanan anak-anak terhadap bahasa asing akan berdampak pada pemahaman budaya. “Tentu saja akan kehilangan pijakan budaya. Mereka tidak akan memahami budaya,” katanya lagi.

Ia mencontohkan, bila anak tersebut orang Jawa, maka ia tidak menikmati pertunjukan wayang, ketoprak dan dagelan-dagelan yang membuat penonton umumnya tertawa. “Banyak hal yang hanya bisa dipahami dengan bahasa ibu,” ujarnya.

Senada dengan Psikolog dan Playtherapist Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si. Menurutnya, bahasa utama yang diajarkan anak sebaiknya disesuaikan dengan lingkungan utama pergaulan anak.

Karena anak tinggal di Indonesia, maka anak perlu menguasai bahasa ibu terlebih dahulu, yakni bahasa Indonesia atau bahasa daerah.  “Sehingga stimulasi anak terhadap bahasa ini cukup banyak, misalnya dari orangtua, keluarga besar, pengasuh, teman, dan lingkungan lain,”ujarnya.

Sementara itu, bila anak telah cukup lancar berbicara dalam bahasa ibu, maka di usia 3-4 tahun boleh diajari bahasa asing. “Namun, bila anak mengalami gangguan dalam perkembangan bahasa dan bicara, sebaiknya ajarkan satu bahasa secara ajeg, paling tidak sampai ia berusia 4-5 tahun.”