Kecanduan Hantui Usia Lanjut [news.utexas.edu]

Kecanduan Hantui Usia Lanjut

PinkKorset.com – Sebuah laporan menyebutkan, makin banyak orang usia lanjut kecanduan berbagai macam substansi. Mulai dari alkohol hingga obat-obatan resep.

Menurut prediksi yang dilansir WebMD, jumlah orang berusia di atas 50 tahun yang kecanduan, baik alkohol maupun penyalahgunaan obat-obatan, bakal naik dari 2,8 juta ke 5,7 juta orang per 2020.

Hal ini diakui dr. Joseph Garbely dari Caron Treatment Center di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), pusat rehabilitasi pecandu. Baru-baru ini, tempat tersebut memiliki program khusus untuk manula.

Sepuluh tempat tidur yang dimiliki bangsal itu selalu penuh. Caron pun berencana menambah 14 tempat tidur lagi. Klinik ini bukan satu-satunya. Terdapat 1.700 fasilitas di seluruh dunia yang punya tempat khusus semacam ini.

“Pada tahapan-tahapan kehidupan, masalah yang dihadapi juga berbeda,” kata dr. Garbely. Misalnya, kehilangan kemandirian karena batasan fisik. Ada pula kehilangan orang yang dekat. Juga, perasaan terisolasi di dalam rumah karena sudah pensiun.

Efek pengobatan benzodiazepine seperti Xanax dan diazepam seperti Valium, bisa berlipat ganda jika digabungkan bersama alkohol. Seperti obat penghilang rasa sakit (painkillers) namun dengan konsekuensi yang fatal.

Alkohol memang masalah utamanya. Tapi, para manula juga mencari perawatan via obat-obatan secara lgal. Studi terbaru menunjukkan, kian banyak manula kecanduan obat penghilang rasa sakit. Terutama manula usia 50-59 tahun.

Survei dari Caron di AS menunjukkan, keluarga sebenarnya berharap dokter bertanya obat-obatan apa saja yang dikonsumsi pasien lanjut usia. Namun, menurut dr. Garbely, hal ini agak sulit dilakukan.

“Kunjungan dokter dipangkas. Dari setengah hingga satu jam menjadi hitungan menit. Padahal sangat penting untuk mengenal pasien dan mengetahui apa saja yang ia lakukan (dalam konteks medis),” paparnya.