Mitos Seputar Menggulung Lidah [wikimedia]

Mitos Seputar Menggulung Lidah

PinkKorset.com – Benarkah kemampuan untuk menggulung lidah merupakan genetis alias keturunan?

Tidak begitu, menurut pakar biologi evolusi, John McDonald. Dalam wawancaranya di PBS News, McDonald menyampaikan pada mahasiswanya di University of Delaware bahwa hal ini mitos.

McDonald merujuk pada buku pelajaran seperti Biology for CXC yang dengan jelas menyebut menggulung lidah menjadi bentuk huruf U disebabkan gen dominan yang disebut gen T.

“Spesifik, tapi tak benar,” kata McDonald.

Ia menjelaskan, salah informasi ini dimulai sejak 1940 ketika pakar genetika Alfred Sturtevant menulis, kemampuan tersebut diturunkan dan bergantung pada satu gen dominan.

Teori ini sebenarnya sudah dipatahkan 12 tahun kemudian oleh seorang periset bernama Philip Matlock yang mendata 33 pasang kembar identik. Pada tujuh pasang kembar, salah satunya bisa melipat lidah.

Laporan Matlock pada 1952 juta menyebutkan, 62% populasi dunia punya kemampuan melipat lidah tersebut. Riset tersebut mematahkan teori gen dominan dan Sturtevant pun mundur.

Sayangnya, teori itu sudah begitu melekat. McDonald menyampaikan, banyak anak khawatir mereka diadopsi karena tak bisa menggulung lidah seperti orangtuanya. Meski memang, kata McDonald, genetika juga berperan.

Ia merujuk pada sebuah studi pada 1971 yang menyatakan kemungkinan kembar tak identik yang salah satunya tak memiliki kemampuan ini lebih besar dua kali lipat ketimbang kembar identik.

“Ini bukti tambahan bahwa memang ada pengaruh gen. Tapi, kemampuan menggulung lidah seperti ini bukan karakter genetis,” katanya.

Namun begitu, McDonald berkata menggulung lidah ini menjadi salah satu contoh kemampuan genetik turunan yang terus dijadikan contoh di sekolah-sekolah.