Nagita Slavina dan Kain Tenun Sri [instagram]

Nagita Slavina dan Kain Tenun Sri

PinkKorset.com, Jakarta – Selebritas Nagita Slavina membuat clothing line bernuansa lokal dengan tajuk ‘Sri’.

Perempuan yang akrab disapa Gigi ini menggunakan kain tenun Indonesia. Alasannya, selain ingin melestarikan budaya nusantara, ia juga ingin memberi pilihan baru dalam busana tenun.

“Aku pilih tenun karena sudah banyak yang pakai. Jadi ingin melestarikan juga. Selain itu orang suka cari-cari busana tenun yang bisa dipakai (ready to wear),” ujarnya di Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Bisnis fesyen yang dikerjakan bersama empat sahabat semasa kecilnya ini diberi nama Sri.

“Namanya Sri, karena memang Indonesia banget. Nama itu adalah nama yang kental Indonesia tapi sudah dilupakan. Jadi ingin pakai nama itu saja,”katanya.

Koleksi Sri sendiri terdiri dari busana kasual hingga formal namun dalam konsep cutting yang simpel dan modern. “Targetnya sih anak-anak muda hingga ibu-ibu,” ujar perempuan kelahiran Jakarta, 17 Februari 1988, itu.

Untuk perempuan dewasa, seluruhnya menggunakan tenun. Namun, untuk tampilan yang lebih muda, koleksi ready to wear ini menggunakan tenun sebagai aksen utamanya.

Ia pun cenderung memilih kain bermotif polos untuk bisnisnya nanti. Pasalnya dengan tenunan minimalis, range pengguna produknya akan lebih bervariasi, dan tentunya lebih disukai remaja.

Terkait kesediaan bahan, Gigi telah menggandeng para perajin tradisional menghasilkan tenun yang berkualitas. Namun, ia tidak membatasi jenis tenun yang diolah, bisa dari daerah mana saja. “Tenunnya itu ambil dari pengrajin daerah, seperti dari Makassar dan beberapa dari Jawa,” katanya.

Gigi menargetkan akan merampungkan koleksi busananya tahun ini. Sebagai tahap awal, produk tersebut akan dipasarkan secara online. Bila mendapat respon positif, Gigi tidak menutup kemungkinan kehadiran butik.

Menyukai bahan tenun

nagita-slavina-raffi

Alasan Gigi meluncurkan sebuah label fesyen berbahan tenun juga tidak lepas dari kecintaannya pada bahan ini.

Perempuan yang tengah hamil besar itu pun sudah mengoleksi berbagai variasi kain Nusantara, dari tenun hingga batik, yang jumlahnya kini mencapai ratusan.

Ia pun mengaku kerap menggunakan busana berbahan tenun atau batik, meskipun hanya sebagai aksen.

“Saya suka desain yang simpel. Jadi, saya lebih memilih busana dengan motif kain tenun atau batik yang tidak terlalu ramai. Kain-kain itu hanya tampil sebagai aksen,” kata penggemar karya Biyan itu.

Namun untuk soal warna, Ia lebih menyenangi tenun warna terang.