PinkKorset.com, Jakarta – Pasien hepatitis C agaknya bisa bernapas lega, karena obat untuk mengurangi jumlah virus Hepatitis C (HVC) telah ditemukan.
Sofosbuvir ditemukan oleh Gilead, perusahaan farmasi asal California, Amerika Serikat. Obat hepatitis C tersebut telah dipatenkan pada 2013 dan diproduksi massal dengan merek Sovaldi serta mengantongi izin edar dari FDA, AS.
Sofosbuvir memang terbilang ampuh untuk hepatitis C.
Hal ini dibuktikan pada empat staf Indonesia AIDS Coalition (IAC) yang memiliki HVC, yakni Aditya Wardhana, Bani Risset, Ayu Oktarini dan Hages Budiman.
Setelah mereka mengonsumsi Sofosbuvir selama sepekan, jumlah virus menurun. Aditya Wardhana sebelumnya memiliki jumlah virus HVC 1.760.000, hasil tes viral loadnya tidak terdeteksi.
Hasil serupa terjadi pada Bani Risset dan Hages Budiman, yang semula memiliki jumlah virus HVC masing-masing 11.000.000 dan 19.600. Setelah mengonsumsi Sofosbuvir, hasil tes viral load tidak terdeteksi.
Sementara Ayu Oktarini, pasien hepatitis C sekaligus HIV mengalami penurunan jumlah virus HVC dari 4.800.000 menjadi 800-an.
Mereka mendapatkan obat ini dari India yang berhasil dibawa masuk oleh IAC atas kerjasama jaringan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) internasional.
Tak heran mengingat mahal dan sulitnya memperoleh obat ini di Indonesia.
Hepatitis C adalah penyakit yang menyerang organ hati dan disebabkan virus hepatitis C (HVC). Salah satu penyakit menular ini jarang disertai gejala. Infeksi kronis hepatitis C menimbulkan jaringan parut hati dan berujung pada pengerasan hati (sirosis).
Hepatitis C menular melalui jarum suntik narkoba, jarum akupuntur, peralatan medis tidak steril dan transfusi darah.
