SPG Cantik Ini Selalu Dianggap Bau

PinkKorset.com, Depok – Para SPG identik dengan perempuan cantik dan wangi. Namun tidak dengan SPG yang ini.

Mayang dan Indri hampir sebulan terakhir sibuk mondar-mandir di kandang sapi.

Mengenakan kemeja kuning dan bergaya ala koboi, kedua perempuan yang berusia 21 tahun ini terlihat akrab menyapa dan melayani pembeli. Sebuah tablet sebagai alat transaksi tergenggam di jemari mereka yang lentik.

Ya. Menjelang Idul Adha, Mayang, Indri  dan empat temannya ditugasi memasarkan hewan kurban di Mall Hewan Kurban  milik H. Doni yang berlokasi di Jalan Akses UI No. 89 A, Kelapa Dua, Depok, Cimanggis, Jawa Barat.

Mereka sebenarnya pegawai perempuan H. Doni yang bekerja di berbagai lini usahanya, seperti properti dan otomotif. Namun,  karena jumlah pembeli hewan kurban melonjak mendekati hari raya, profesi mereka pun beralih menjadi SPG hewan kurban.

Suasana tempat bekerja para SPG terbilang sangat tidak biasa. Mereka ditempa dengan kondisi yang jauh dari kesan nyaman, tidak di dalam ruangan ber-AC, harum, dan bersih. Udara panas, pengap, dan aroma tak sedap dari kotoran sapi justru menjadi “kawan” bagi mereka.

Ditempatkan di tempat kerja seperti ini, Mayang mengaku awalnya sulit berdaptasi. “Butuh 1-2 hari buat adaptasi. Kalo aromanya 2-5 jam hidung kita terbiasa,” kata kepada Pinkkorset.com di Depok, Selasa (22/9/2015).

Banyak pula yang dialami Mayang selama tiga tahun menjalani profesi ini,Sudah biasa dengan kondisi ini, dijilat sapi ataupun diseruduk juga pernah. Tapi enggak sampai ngelukain,” katanya.

spg-sapi1

Sedangkan Indri mengaku baru terbiasa dengan kotoran sapi setelah hampir sebulan. “Saya sering banget kecipratan kotoran sapi, pas ekornya gerak-gerak, kayak barusan tadi,” ujarnya.

Bila kotoran sapi terciprat di pakaiannya, ia harus segera membersihkannya. Namun, aroma kotoran sapi paling bandel bila mengenai rambut. “Kecipratan sampai kena rambut. Kalaupun sudah mandi dan sampoan, aromanya enggak hilang. Parah banget,” katanya.

Masalah aroma kotoran sapi yang sulit hilang itulah yang membuat perempuan berusia 21 tahun ini selalu dianggap bau saat  pulang ke rumah. “Orang rumah selalu menyuruhku mandi. Padahal sudah mandi tapi masih bau,” katanya sambil tertawa.

Ia pun memiliki solusi praktis mengatasi rambut yang bau, yakni creambath,”Baunya nempel banget sampai ke dalam rambut. Makanya rambutku di-creambath, tapi kalau sudah selesai event. Percuma kalau tiap hari creambath, kesini bau lagi,” ujarnya sambil tertawa lagi.

Tidak hanya aroma tubuhnya yang mengundang protes. Seragam yang berganti setiap hari pun tidak boleh dicampur dengan pakaian lain. “Yang mencuci pakaian masih mamaku. Dia komplain kalau aku mencampur pakaianku dengan yang lain. Katanya bikin baju yang lain bau,” katanya.

Untuk mengurangi bau sapi, Indri kerap menyemprot parfum aroma bunga miliknya saat istirahat. Ia juga mencuci muka setiap sore hari. Cara praktis ini ampuh membuat dirinya tampil segar selama bekerja setiap hari mulai pukul 09.00-21.00 WIB.