PinkKorset.com, Jakarta – Sarapan banyak manfaatnya bagi buah hati. Misalnya, membantu mereka berkonsentrasi saat belajar. Sayangnya, masih banyak yang melewatkan sarapan.
Energi untuk beraktivitas di pagi hari diperoleh dari asupan sarapan. Melewatkan sarapan berarti tidak mendapat tambahan energi. Bagi anak sekolah akan berdampak pada kegiatan belajarnya.
Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Hardiansyah, MS menjelaskan, sarapan mencukupi 25% kebutuhan gizi dan energi satu hari, memudahkan konsentrasi, menghindari kantuk di kelas dan menambah semangat.
“Sarapan ini penting untuk memudahkan anak belajar di kelas dan berprestasi,” katanya saat acara 71 Resep Inspirasi Sarapan dan Bekal Blue Band dengan Omega 3 dan 6, di Jakarta.
Sarapan bukan sekadar mengenyangkan, tapi juga bergizi. Prof. Hardin, sapaan akrabnya, menambahkan, konsumsi sarapan bergizi dapat memberi anak energi beraktivitas seperti duduk dan belajar di kelas selama lima jam atau bermain selama satu jam.
“Kalau ingin anak kita dapat belajar dan beraktivitas optimal, sarapan menjadi suatu keharusan,” ujarnya.
Sarapan maupun bekal bergizi harus memenuhi kebutuhan gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan gizi mikro (vitamin dan mineral). Setidaknya mencukupi 15-30% kebutuhan gizi harian anak.
“Jadi, jangan hanya nasi dan lauk saja, tapi lemak esensial omega 3 dan 6, berbagai vitamin dan mineral juga perlu,” katanya.
Sayangnya, kebiasaan sarapan masih banyak dilewatkan anak-anak sekolah. Penelitian Pergizi Pangan Indonesia,(2012) menyebutkan 16,9-59% anak sekolah di beberapa kota besar tidak sarapan. Walaupun pengetahuan anak tinggi tentang sarapan.
