Perempuan Dibalik Kepopuleran Kue Cubit Tahun Ini

PinkKorset.com, Jakarta – Perempuan ini adalah salah satu orang yang mempopulerkan kembali kue cubit, resep terpopuler 2015 versi Google Indonesia.

Kue cubit menjadi resep terpopuler dalam daftar tahunan Google Year in Search 2015. Jajanan tempo dulu ini merebak kembali di Indonesia, sekaligus camilan favorit anak muda saat ini.

Salah satu orang yang memopulerkan kembali kue cubit yakni Annisa Andariani. Ia tidak lain ialah pemilik usaha ‘Kantin SD’ yang didirikannya di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Agustus 2014 silam. “Awalnya ingin bangkitkan memori jajanan 90-an,” katanya saat acara Google Year in Search 2015 di Jakarta, Kamis (16/12/2015).

Kala itu, produk andalannya adalah kue cubit dengan berbagai rasa. Menurutnya, saat itu penjual kue cubit aneka rasa belum banyak. “Waktu itu, saya termasuk salah satu yang pertama. Apalagi Pasar Santa lagi booming. Setelah itu populer dan dimana-mana bikin kue cubit ,” kata perempuan berhijab ini.

Annisa mengaku memilih peluang bisnis yang tidak memerlukan modal tinggi dan tidak memerlukan pengolahan seperti memasak. Ide menjual jajanan SD jaman dulu dimulai dengan mendaftar barang yang mau dijual dan mencari supplier. “Jajanan utama yang dijual dan cukup laku adalah kue cubit,” kata Annisa.

Annisa berinisiasi mengangkat kue cubit dengan aneka rasa agar terlihat kekinian. Ia menyediakan kue cubit rasa cokelat, red velvet, talas (taro), green tea dan original. “Sampai saat ini, kue cubit green tea paling bagus responnya,” katanya.

Menurutnya, adonan kue cubit dimasak di loyang kue yang terbuat dari besi. Untuk kue cubit setengah matang, dengan bagian atas yang masih lembut, waktu masaknya hanya dua hingga dua setengah menit. “Untuk yang matang penuh, waktunya kira-kira empat menit,”katanya.

Metode publikasi melalui media sosial Instagram juga digunakan untuk mengembangkan bisnisnya ini. “Modal awal sekitar Rp 5 juta yang sudah termasuk sewa kios dan beli bahan,” ujarnya. Saat ini, menurut Annisa, omset Kantin SD sudah mencapai Rp 4 juta per minggu.

Kini, usahanya berpindah tempat di Food Fighters Melawai. Ia juga melayani pesanan katering, pernikahan dan ulang tahun. Lulusan jurusan Antropologi Universitas Indonesia 2013 ini berharap mampu menciptakan tren makanan lagi. “Pengennya nanti bisa bikin makanan baru dan tren lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Google Indonesia juga melansir 10 Resep paling diburu netizen pada 2015.