Senam Poco-Poco, Cara Asyik Bina TKW di Suriah [KBRIDamaskus]

Senam Poco-Poco, Cara Asyik Bina TKW di Suriah

PinkKorset.com, Damaskus – Kedutaan Besar RI (KBRI) di Damaskus, Suriah, menghibur para tenaga kerja wanita (TKW) yang berada di shelter mereka dengan senam poco-poco.

Sekitar dua puluh TKW bergembira mengikuti musik dalam senam poco-poco pada Jumat pagi (21/08/2015) di lapangan KBRI Damaskus.

Setiap Jumat pagi selama dua bulan terakhir, KBRI Damaskus menyelenggarakan senam bersama bagi para TKW penghuni penampungan sementara (shelter) di Damaskus.

“Kami memanfaatkan Jumat sebagai hari libur untuk membuat para TKW berolah raga yang menyenangkan, sebagai bagian dari pembinaan juga,” ujar Makhya Suminar, Pelaksana Fungsi Protokol Konsuler KBRI Damaskus sekaligus instruktur senam poco-poco.

Dijelaskan Makhya, TKW di shelter yang sedang diperjuangkan hak-haknya dan menunggu dipulangkan sangat rentan stress. Terlebih di negara yang tengah dilanda konflik bersenjata seperti Suriah.

Untuk membuat suasana shelter tetap kondusif diperlukan terobosan cara pembinaan shelter yang mengasyikan, seperti senam dan olah raga bersama.

Pemerintah RI telah menetapkan moratorium pengiriman TKW ke Suriah sejak September 2011 dengan alasan kondisi keamanan. Sayangnya, gelombang pengiriman TKW korban perdagangan manusia (Tindak Pidana Perdagangan Orang/TPPO) tetap gencar terjadi.

Kebanyakan mereka berasal dari sindikat gelap penyalur TKW di Indonesia atau operan dari agen TKW asal Oman yang telah habis kontraknya. Melihat kondisi seperti ini, repatriasi WNI dari Suriah sulit dipastikan kapan akan selesai, padahal konflik bersenjata tetap terjadi di Suriah.

Kepala Shelter sekaligus Pelaksana Fungsi Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM. Sidqi mengatakan, per Agustus 2015 KBRI Damaskus menampung sekitar 90 TKW yang sedang diperjuangkan hak-haknya dan menunggu dipulangkan.

Selain senam poco-poco, shelter Damaskus juga menyelenggarakan kelas Bahasa Inggris, baca tulis Quran, kajian tematik, dan pengajian mingguan bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Damaskus.