Wali Kota Perempuan Pertama di Indonesia

Wali kota perempuan pertama di Indonesia berasal dari kota Manado, Sulawesi Utara.

Dia adalah Dr. Agustine Magdalena Waworuntu. Perempuan yang akrab disapa Tiene menjabat sebagai wali kota Manado, Sulawesi Utara pada 30 September 1950 – 29 Maret 1951.

Segudang masalah dihadapi Tiene selama lima tahun menjabat. Tiene memerintah pasca perang kemerdekaan Republik Indonesia. Infrastruktur di  Manado kala itu hancur lebur akibat pengeboman oleh tentara Jepang dan sekutu. Ia menghadapi masalah infrastruktur kota, perumahan rakyat dan pemulangan Tentara Kerajaan Hindia Belanda (Koninklijk Nederlands-Indische Leger/ KNIL).

Bahkan perempuan yang kerap berkebaya ini harus menghadapi permasalah ekonomi akibat merosotnya jumlah laki-laki di Manado saat itu. Selain perekonomian Minahasa bergantung pada kopra, pemanjat pohon kelapa yang notabenenya laki-laki sangat jarang.

Anak dari Majoor Bintang Albertus Louis (Lasut Waworuntu) – anggota  Dewan Rakyat Hindia Belanda (Volksraad) ini mengeluarkan kebijakan lokalisasi perempuan tuna susila yang disebabkan demoralisasi akibat dampak perang. Tiene tidak ingin para perempuan tuna susila berkeliaran di jalan. Saat itu kebijakan tidak populer ini ditentang oleh kaum buruh.